Libur Panjang Iduladha Berikan Berkah untuk Sektor Pariwisata dan Manufaktur
Yunike Purnama - Kamis, 29 Juni 2023 20:29JAKARTA - Keputusan pemerintah menambah hari libur Hari Raya Iduladha 1444 H dinilai dapat menjadi berkah untuk industri pariwisata dan transportasi yang sempat melemah akibat hantaman COVID-19 sejak 2020.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan, libur panjang Iduladha 2023 akan menambah kontribusi pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Tahun 2020 kontribusi sektor pariwisata sempat turun karena pandemi ke 4,05 persen dari PDB. Harapannya dengan penambahan jumlah libur tahun ini kontribusi nya bisa naik diatas 4,8-5 persen dari PDB atau melebihi kontribusi pra pandemi yang sebesar 4,7 persen," katanya kepad TrenAsia.com jaringan Kabarsiger.com pada Selasa, 27 Juni 2023.
- Penyebab Indonesia Kian Tertinggal dari Singapura di Industri Pertunjukan
- Simak Nih! 6 Strategi Mengatur Keuangan Keluarga dengan Bijak
- Pertamina Hulu Mahakam Kembali Temukan Blok Migas di Lepas Pantai Kalimantan Timur
Durian Runtuh Sektor Wisata dan Transportasi
Menurut Bhima, pada saat libur panjang ini dampak terhadap kenaikan tingkat hunian kamar hotel bisa di atas 50-65%. Hal ini juga termasuk dampak pada sektor makanan minum termasuk restoran, cafe maupun pelaku kuliner skala kecil di destinasi wisata.
Sedangkan untuk jasa transportasi yang berkontribusi terhadap 5,5% juga ikut meningkat baik angkutan darat, udara dan laut. Efek domino lainnya dirasakan ke bisnis digital yang mencakup jasa telekomunikasi (pembelian paket data), e-commerce maupun pesan antar makanan.
Hal ini bisa dijadikan ajang untuk para pedagang hingga pengelola tempat wisata merap untung. Berdasarkan data PT KAI daerah Daop 1 Jakarta mencatatkan pada Senin, 26 Juni 2023 ada sebanyak 16.600 penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
Sementara untuk Stasiun Gambir volume penumpang berangkat mencapai sekitar 10.100 dengan layanan 31 KA beroperasi. Selebihnya naik dari Stasiun Jatinegara, Bekasi, Karawang dan Cikampek.
Dari jumlah tersebut mayoritas pemesanan dilakukan untuk jadwal keberangkatan pada tanggal favorit yakni tanggal 23, 24, 27, 28, dan 29 Juni 2023.
Buntung untuk Industri Manufaktur
Namun Bhima menyoroti, yang mendapat durian runtuh sektor pariwisata dan transportasi. Sayangnya tak dibarengi dengan hal yang sama untuk manufaktur.
Menurutnya masalahnya adalah perubahan aturan libur tambahan yang dinilai mendadak sehingga merugikan sektor industri manufaktur. Perusahaan harus menggelontorkan dana lebih untuk lembur dadakan ditengah babak belurnya industri ini karena menurunnya produksi.
"Andai tahun lalu sudah diumumkan cuti lebih panjang tentu tidak masalah," lanjutnya
Sebelumnya hal senada diungkap Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memprediksi penambahan libur nasional secara mendadak dapat menimbulkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp5 miliar hingga Rp7 miliar pada sektor tekstil dan produk tekstil (TPT).
Sekretaris API Danang Girindrawardana mengungkapkan, pemberian libur satu hari sebelum dan sesudah Iduladha yang ditetapkan sebagai hari libur cuti bersama dapat membuat terganggunya produksi.(*)