Lapas Narkotika Bekali Warga Binaan Keterampilan Tata Boga
Eva Pardiana - Kamis, 04 Agustus 2022 16:18BANDAR LAMPUNG – Sejumlah warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung mengikuti program pelatihan kemandirian tata boga, Kamis 4 Agustus 2022.
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung Porman Siregar mengutarakan kegiatan pelatihan kemandirian ini bertujuan untuk memberikan bekal warga binaan ketika kembali ke masyarakat.
“Banyak keahlian yang bisa dikembangkan, salah satunya keahlian Tata Boga. Kemampuan memasak ini bisa menjadi bekal mereka ketika bebas,” ujar Porman.
Selanjutnya, materi yang diberikan kepada warga binaan juga menyesuaikan dengan perkembangan usaha kuliner yang ada di luar.
- Tokopedia Luncurkan Reksa Dana Pendapatan Tetap Mulai Rp10.000
- Indo Premier Hadirkan IPOT Web, Berikut 4 Keunggulannya
- Telkomsel Rilis Survei Platform E-Commerce Paling Diandalkan UMKM
“Materi atau menu yang diajarkan kepada warga binaan juga kami sesuaikan agar nantinya dapat menjadi peluang bagi mereka membuka usaha diluar,” jelasnya.
Program pelatihan kemandirian ini mendatangkan instruktur-instruktur dari Balai Latihan Kerja Kota Metro. Ditempat yang sama, Kasi Pemasaran dan Kerjasama BLK Kota Metro Sari Maryanti mengungkapkan program pelatihan ini sangat berguna untuk mengasah keterampilan warga binaan.
“Program ini sangat bagus dan bisa dilanjutkan terus kerjasama ini untuk tahun-tahun berikutnya karena ini membina masyarakat untuk lebih maju lagi. Ketika keluar nanti juga mereka bisa berkarya dan membuka usaha mandiri,” ungkapnya usai meninjau program pelatihan kemandirian di Ruang Bimbingan Kerja Lapas Narkotika Bandar Lampung.
- OJK Paparkan 3 Strategi Utama Tingkatkan Edukasi dan Perlindungan Konsumen
- Diguyur Hujan 2 Jam Kelurahan Tanjung Baru Banjir Setinggi 1 Meter
- DJP: Semester I 2022 Penerimaan Pajak Capai Rp868,3 Triliun
Untuk materi yang diberikan mulai dari pembuatan menu olahan nasi goreng hidangan sayuran dan lauk pauk hingga pembuatan makanan tradisional getuk.
“Seperti hari ini kita praktik pembuatan kue getuk, dengan bahan-bahan yang sederhana kita berharap bisa memberikan nilai jual di masyarakat,” tutup Sari. (*)