Langkah BRI Dorong Bisnis UMKM Naik Kelas

Yunike Purnama - Senin, 08 November 2021 16:43
Langkah BRI Dorong Bisnis UMKM Naik KelasIlustrasi Agen BRI Link. (sumber: Dok BRI)

BANDARLAMPUNG - Geliat UMKM kini semakin berkembang. Namun begitu, dibutuhkan jiwa wirausaha agar UMKM dapat naik kelas.

Jiwa wirausaha pelaku UMKM di Indonesia masih tergolong rendah yakni hanya 4 persen. Artinya dari 100 pelaku UMKM, yang mau berinovasi agar bisnisnya semakin maju hanya 4 orang.

Selain itu, masih banyak pelaku UMKM khususnya mikro dan ultra mikro yang belum mengakses lembaga pembiayaan formal untuk meningkatkan modal usaha. 

Terdapat 18 juta pelaku UMKM yang belum terakses oleh perbankan, 7 juta lainnya hanya mengakses pembiayaan nonformal seperti meminjam ke keluarga, dan 5 juta lainnya beralih ke rentenir.

Hal ini dapat berdampak kepada kelanjutan usaha. Di antaranya menyebabkan tidak efisien, sulit menaikkan skala bisnisnya, dan akhirnya terhambat untuk percepatan naik kelas.

Oleh karena itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) atau BRI memberikan dukungan aktif kepada para pelaku UMKM dengan meningkatkan akses permodalan bagi mereka.

"BRI begitu concern menanggapi isu UMKM, karena UMKM adalah bisnis inti BRI. Sampai kapan pun BRI terus mendedikasikan diri bagi UMKM," kata Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, dalam webinar Solusi Pendanaan UMKM, Senin (8/11/2021).

Mulai dari Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), Pinjaman Kemitraan, Pinjaman Mekaar, Pinjaman Gadai, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Kredit Komersial.

"Seluruh kebutuhan masyarakat terkait pembiayaan dalam level apa pun ada di BRI. Aksesnya bisa berbagai channel, ada 28 ribu mantri BRI di desa-desa, 462 kantor cabang, dan 609 KCP. Jadi sudah sangat tersebar," lanjut Supari.

Di samping layanan konvensional yang didigitalisasi, BRI juga bekerja sama dengan e-commerce dan financial technology (fintech). Di antaranya Tokopedia, Gojek, Shopee, Grab, hingga ModalRakyat.

BRI memiliki platform digitalnya sendiri yakni Link UMKM yang membantu para pelaku lewat pelatihan Literasi Dasar, Literasi Bisnis, dan Literasi Digital.

Literasi Dasar bertujuan supaya pelaku UMKM di antaranya bisa memisahkan keuangan usaha dan pribadi, Literasi Bisnis untuk meningkatkan kapasitas bisnis hingga menaikkan omzet, serta Literasi Digital agar semakin relevan dengan perkembangan zaman.

"BRI juga mencoba membantu yang mau ekspor, atau usahanya unik dan bisa diterima di pasar internasional, kami bantu percepat dan pertemukan dengan pembeli di luar negeri," terang Supari.

Keunggulan Pembinaan dan Permodalan dari BRI

Supari menambahkan, pelaku UMKM yang bergabung dengan BRI memiliki keuntungan tersendiri karena BRI tersebar di seluruh Indonesia.

BRI juga bekerja sama dengan banyak local hero di berbagai bidang, dan dapat membantu pelaku UMKM untuk belajar langsung dari ahlinya agar semakin bisa mengembangkan bisnisnya.

"BRI punya channel yang sangat besar. Kami pun kerja sama dengan 1.000 local hero. Platform digital juga ada. Jangkauan sudah pasti lebih menjangkau," pungkas Supari.(*) 

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS