Kurangi Polusi Udara, Menteri LHK Usulkan TMC Harusnya Tiap Hari

Yunike Purnama - Selasa, 29 Agustus 2023 19:39
Kurangi Polusi Udara, Menteri LHK Usulkan TMC Harusnya Tiap HariMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya (sumber: Ist)

JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengusulkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dengan menurunkan hujan buatan dapat dilakukan setiap hari guna mengurangi polusi udara di kawasan ibu kota dan sekitarnya. 

Pasalnya turunnya hujan hasil dari TMC pada tanggal 27 Agustus 2023 di wilayah Bogor dan sekitarnya menyebabkan kualitas udara menjadi lebih baik berdasarkan pantauan dari stasiun pengamatan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

"Nanti perkiraan saya sebetulnya harusnya tanggal 2-4 itu harus dilakukan lagi, harusnya sih setiap hari ya sampai idealnya,” ujar Menteri LHK, Siti Nurbaya dalam keterangannya, Selasa 29 Agustus 2023. 

Menurutnya pada tanggal 2 dan 4 September 2023 diperkirakan dapat kembali dilakukan TMC untuk menurunkan hujan.

Meski demikian modifikasi cuaca tergantung pada kondisi awan sebab untuk menghasilkan hujan harus ada uap air di atas 70% dan jika kurang maka tidak dapat menghasilkan.

Berdasarkan diskusi antara KLHK, BPPT, BRIN, BNPB, dan Pemda DKI, rencana menurunkan hujan melalui TMC tersebut sedianya direncanakan pada tanggal 21 dan 22 Agustus 2023 lalu. Namun karena kondisi awan yang sedikit dan tipis maka tidak dapat untuk menurunkan hujan.

Guna mengatasi polusi udara di kawasan Jakarta dan sekitarnya, Presiden Joko Widodo kembali melakukan rapat bersama dengan beberapa kementerian terkait dan kepala daerah di kawasan tersebut pada 28 Agustus 2023. 

Presiden Jokowi menginstruksikan untuk melakukan penanaman pohon yang besar, termasuk di kantor pemerintah, dunia usaha, dan teras gedung-gedung besar.

Presiden Jokowi sebelumnya juga telah melakukan rapat terbatas pada 14 Agustus 2023 dan mendorong untuk adanya hybrid working hingga kembali menyelenggarakan work from home (WFH). Pemerintah DKI Jakarta menyikapi hal tersebut dengan memberlakukan WFH selama dua bulan terhitung 21 Agustus hingga 21 Oktober mendatang.

Teknologi Hujan Buatan

Hujan buatan melalui TMC merupakan sebuah pemanfaatan teknologi yang berupaya inisiasi ke dalam awan sehingga proses yang terjadi di awan lebih cepat, dibandingkan dengan proses secara alami. 

Dalam membuat hujan buatan tersebut dilakukan dengan cara melakukan penyemaian awan (cloud seeding) menggunakan bahan-bahan yang bersifat higroskopik (menyerap air) sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan dalam awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan. 

Bahan-bahan yang bersifat higroskopik meliputi garam, CaC12, dan urea. Garam dan CaC12 akan membantu terjadinya kondesasi sedangkan urea akan membantu dalam pembentukan awan besar dan berwarna abu-abu. 

Bahan tersebut akan disebar ke awan dengan menggunakan pesawat terbang pada ketinggian 4.000-7.000 kaki dengan menyesuaikan arah angin. Berhasil atau tidaknya TMC ini juga bergantung pada alam dimana tempat dilakukan penyemaian tersebut. (*)

Editor: Redaksi
Tags polusi udaraTMC Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS