Kondisi Tenaga Kerja AS Masih Solid, Rupiah Berpotensi Melemah
Yunike Purnama - Senin, 05 Juni 2023 11:04JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi melemah hari ini karena kondisi tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) yang masih terhitung solid.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 5 Juni 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 99 poin di posisi Rp14.895 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 31 Mei 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 9 poin di level Rp14.994 per-dolar AS.
- The New SUV Mitsubishi Segera Hadir di Indonesia, Sudah Bisa Pre-Order
- Bertemu World Bank hingga IMF, OJK Tekankan Penguatan Perlindungan Investor Retail
- Trik Sembunyikan Chat WhatsApp Dalam Hitungan Detik
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih berpotensi melemah karena kondisi tenaga kerja AS yang masih cukup solid.
Per-Mei 2023, nonfarm payroll AS meningkat sebanyak 339 ribu, jauh di atas ekspektasi dari pelaku pasar yang memprediksi kenaikan 190 ribu. Sementara itu, angka pengangguran meningkat ke level 3,7%, tertinggi sejak Oktober 2022.
Dengan kondisi tenaga kerja AS saat ini, The Federal Reserve (The Fed) pun berpeluang lebih besar untuk mengerek suku bunganya lagi.
"Kondisi tenaga kerja AS yang masih bagus bisa mendorong kenaikan inflasi lagi, padahal bank sentral AS menginginkan inflasi hanya di 2%. Selain itu, pasar mewaspadai penurunan aktivitas manufaktur China yang melebihi ekspektasi," kata Ariston kepada TrenAsia jaringan Kabarsiger, Senin, 5 Juni 2023.
Di sisi lain, sentimen positif untuk rupiah dikatakan Ariston datang dari kesepakatan batas utang AS yang bisa mendorong pelaku pasar untuk masuk kembali ke aset berisiko.
Sementara itu, pelaku pasar pun menantikan data inflasi Indonesia periode Mei 2023 yang akan dirlis hari ini.
Ariston mengungkapkan bahwa ekspektasi inflasi masih akan berada di kisaran target Bank Indonesia (BI) dan dapat menjaga kepercayaan pasar terhadap perekonomian Indonesia.
Menurut Ariston, nilai kurs rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah Rp15.050-Rp15.100 per-dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.900 per-dolar AS.(*)