Kinerja Adaro Minerals (ADMR) Ditopang Pertumbuhan Penjualan dan Kenaikan Harga Jual

Yunike Purnama - Selasa, 13 September 2022 10:36
Kinerja Adaro Minerals (ADMR) Ditopang Pertumbuhan Penjualan dan Kenaikan Harga JualPT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menyampaikan pertumbuhan kinerja operasional dan finansial Perusahaan, pada acara Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI). (sumber: adarominerals.id)

JAKARTA – PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menyampaikan pertumbuhan kinerja operasional dan finansial Perusahaan, pada acara Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada semester pertama tahun 2022, kinerja ADMR tumbuh sangat baik ditopang oleh pertumbuhan penjualan dan kenaikan harga jual.

ADMR membukukan EBITDA operasional sebesar $288 juta di semester pertama 2022, atau naik 332% dibandingkan $67 juta di semester pertama 2021. Perusahaan menghasilkan laba inti yang solid sebesar $207 juta, atau setara dengan kenaikan 499% dibandingkan $35 juta.

Kenaikan signifikan pada rata-rata harga jual (average selling price atau ASP) dan kenaikan volume penjualan mendorong kenaikan profitabilitas ADMR.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADMR, Christian Ariano Rachmat mengatakan,
Adaro Minerals mengalami semester pertamanya sebagai perusahaan publik dengan sangat baik, didukung oleh kenaikan ASP maupun volume penjualan.

"Kami mendapatkan minat yang tinggi untuk produk batu bara kokas keras untuk pembuatan baja, sehingga volume penjualan di semester pertama 2022 dapat tumbuh 9%. Kondisi harga yang kuat mendorong ASP naik 143%, karena kami membukukan profitabilitas yang tinggi di periode ini," papar Christian dalam keterangan resmi pada Selasa, 13 September 2022.

Walaupun penurunan aktivitas manufaktur dan konstruksi membawa tantangan terhadap batubara metalurgi saat ini, kami berada di posisi yang baik untuk memenuhi target produksi sebesar 2,8-3,3 juta ton pada tahun 2022.

Selain memaparkan kinerja yang baik di semester pertama 2022, ADMR juga menjelaskan mengenai rencana pengembangan bisnis aluminium sebagai salah satu material dalam pembuatan kendaraan listrik.

Dengan ADMR yang berfokus pada bisnis terkait mineral, Ariano menyebut bahwa terdapat potensi besar pada bisnis aluminium yang akan mendukung pertumbuhan Grup Adaro ke depannya.

“Kami terus mendukung transformasi internal Grup Adaro, membuat beberapa pencapaian baru dengan adanya rencana peletakan batu pertama pembangunan smelter aluminium pada awal 2023 sebagai proyek pertama dalam pengembangan kawasan industri hijau terbesar di dunia, yang bertempat di Kaltara,” ucapnya.

Pendapatan Usaha, Harga Jual Rata-Rata dan Produksi

ADMR mencatat pendapatan usaha 1H22 sebesar $436 juta, atau naik 165% dari $164 juta pada 1H21, berkat kenaikan ASP yang ditopang kondisi harga yang kuat pada 1H22 dan kenaikan volume penjualan. ASP 1H22 lebih tinggi 143% daripada ASP 1H21.

Volume produksi 1H22 naik 7% menjadi 1,53 juta ton dari 1,43 juta ton di periode yang sama tahun lalu, sementara volume penjualan 1H22 yang mencapai 1,28 juta ton setara dengan kenaikan 9% dari 1,17 juta ton pada 1H21.

Volume pengupasan lapisan penutup tercatat 3,50 Mbcm pada 1H22, atau naik 15% dari 3,05 Mbcm pada periode yang sama tahun lalu, sehingga nisbah kupas 1H22 tercatat 2,29x. Nisbah kupas 1H22 setara dengan kenaikan 7% dari 1H21 yang mencapai 2,13x. Saat ini perusahaan menambang dari tambang Lampunut yang memiliki nisbah kupas yang rendah.(*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS