Kenaikan Tarif Taksi Online Perlu Dikaji Mendalam, Berpotensi Turunkan Permintaan dan Picu Inflasi

Eva Pardiana - Jumat, 13 Januari 2023 14:16
Kenaikan Tarif Taksi Online Perlu Dikaji Mendalam, Berpotensi Turunkan Permintaan dan Picu InflasiIlustrasi aplikasi Taxi Online (sumber: Freepik)

MEDAN – Pengamat Ekonomi Sumatra Utara (Sumut) Gunawan Benjamin menyarankan rencana penyesuaian tarif angkutan sewa khusus (ASK) atau taksi online yang akan dilakukan oleh Pemprov Sumatra Utara (Sumut) sebaiknya dikaji mendalam, sebab berpotensi menurunkan permintaan konsumen dan memicu inflasi.

"Kenaikan tarif ASK ini sebaiknya dipertimbangkan matang-matang. Pada saat terjadi kenaikan harga BBM pada bulan September lalu, pada dasarnya sejumlah aplikator sudah menaikkan tarif. Sehingga kalau dinaikkan kembali di tahun 2023 ini, tentunya akan sangat membebani konsumen," ujar akademisi Universitas Islam Sumatra Utara (UISU) itu kepada Kabar Siger, Kamis, 12 Januari 2023.

Ia melanjutkan, sebaiknya pemerintah daerah melakukan kajian sebelum memberlakukan kebijakan penyesuaian tarif. Memang kebijakan menaikkan tarif ini secara kasat mata dinilai mampu meningkatkan pendapatan para mitra pengemudi, sebab terlihat ada besaran kenaikan tarif yang diatur.

"Tetapi saya meragukannya, terlebih di tengah situasi ekonomi dimana daya beli tergerus inflasi selama setahun belakangan ini. Menaikkan tarif justru berpotensi menurunkan pengguna jasa angkutan online," katanya.

Gunawan juga meragukan kebijakan penyesuaian tarif ini nantinya akan dipatuhi oleh semua operator penyedia jasa. Seperti yang terjadi di Makassar dan Batam, penyesuaian tarif justru tidak terlaksana, karena tetap saja ada operator yang tidak mengikutinya.

"Alhasil persaingan antar penyelenggara jasa layanan yang pada akhirnya menentukan besaran penyesuaian tarif itu sendiri. Dan kalaupun tarif tidak dinaikkan, kualitas pelayanan jasa angkutan online tidak akan mengalami penurunan. Karena pada dasarnya driver memiliki jaminan pelayanan standar yang ditetapkan," imbuhnya.

Kenaikan tarif juga diyakini Gunawan akan membuat laju inflasi naik, dimana daya beli masyarakat akan ditekan, yang bisa saja bermuara pada penurunan permintaan jasa layanan itu sendiri.

"Terlebih belakangan ini juga terjadi penurunan promo yang sebelumnya banyak ditawarkan oleh market place atau toko online. Yang juga turut memberikan kontribusi pada penurunan penggunaan jasa angkutan online itu sendiri," ungkapnya.

Ia menegaskan sebaiknya kebijakan penyesuaian atau kenaikan tarif ini dilakukan berlandaskan kajian secara menyeluruh. Jangan sampai sasaran menaikkan tarif yang diperuntukan untuk memperbaiki kesejahteraan para pengemudi, justru menjadi bumerang yang merugikan pengemudi itu sendiri. (EP)

Editor: Redaksi
Tags Tarif Taxi OnlineBagikan

RELATED NEWS