Kemenparekraf Umumkan15 Besar Finalis Lomba Karya Musik Anak Komunitas

Redaksi - Senin, 24 Mei 2021 17:29
Kemenparekraf Umumkan15 Besar Finalis Lomba Karya Musik Anak KomunitasCendrawasih Team, salah sati 15 besar finalis Lomba Musik Kamu Aku 2021 (sumber: @Kemenparekraf)

JAKARTA (Floresku.com) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah memilih 15 besar Lomba Musik Anak Komunitas yang disebut Musik Kamu Aku. Sesuai agenda, finalis Lomba Musik berhadiah total  Rp130 juta diumumkan pada Senin, 24 Mei 2021.

Lomba ini dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari Viky Sianipar (musisi), Mia Ismi (musisi), Astrd Lea (musisi), Budi Dalton (akademisi music), Mohammad  Amin (etnomusikolog/Direktur Kreatif Musik, Seni Pertunjukan dan Penerbitan Kemenparekraf/Baparekraf) serta Helmy Yahya (juri tamu).

Pengumuman ini dilakukan setelah tim juri bekerja  melakukan seleksi adiminstratif. Terdapat 260 karya  yang berhak diselksi oleh juri internal hingga akhirnya terpilih 50 karya. Kemudian, dari 50 karya tersebut ditentukan 15 besar finalis.

“Hasil karya para peserta yang telah terpilih menjadi 15 besar finalis Lomba Karya Musik Anak Komunitas akan ditampilkan di Youtube Kemenparekraf untuk memilih juara favorit. Ayo share, like dan komen sebanyak-banyaknya finalis pilihan kalian agar menjadi juara favorit!,” demikian tertulis pada laman kamuaku.kemenparekraf.go.id, Senin (24/5).

Menurut cuitan akun twitter@Kemenparekraf, Ke-15 besar finalis itu adalah, pertama, Walk On Water Community - Ono Niha Le Komunitas yang berasal dari Gunungsitoli, Sumatera Utara ini mengenalkan tempat- tempat yang ada di Pulau Nias dan tersirat dilirik yang dibawakan, membuatnya lolos ke Final.

Kedua, Seraphiim Music - Toba Komunitas yang berasal dari Kota Medan, Sumatera Utara ini memadukan aransemen tradisional, EDM, suara yang indah dan lirik tentang kekayaan Indonesia yang mudah didengar.

Ketiga, Sedalanen Etnik - Sungguh Indah Indonesia. Komunitas yang berasal dari Kota Medan, Sumetera Utara ini memasukkan alat musik Gendang Karo dan liriknya pun ajakan untuk kita ber Bhineka Tunggal Ika.

Keempat, Sanggar Karawitan Jatayu Krida - Senandung Mahameru. Komunitas yang berasal dari Lumajang, Jawa Timur ini memasukkan untuk suara khas sinden dan instrumen alat musik tradisional salah satunya Gender & Saron.

Kelima, Samudra Art Production - Kita Indonesia. Komunitas yang berasal dari Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau ini, mengajak kita untuk menghargai perbedaan dan mewarnai Indonesia di dalam liriknya.

Keenam, Proxima - Nusantara. Komunitas yang berasal dari Kota Medan, Sumatera Utara ini membawakan lagu bergenre musik pop yang dipadukan dengan alat musik tradisional suling.

Ketujuh, Pancawarna - Japin Panting. Komunitas yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini membawakan alunan musik petik khas Banjar yaitu alat musik panting.

Kedelapan, Ngabecu - Indonesia Petak Danum Kuh. Komunitas yang berasal dari Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini mengajak kita untuk menjaga tanah air dan sudah tersirat di dalam lirik musik mereka.

Kesembilan, Musisi Kulon Progo - Persembahan Semesta. Komunitas yang berasal dari Kulon Progo, DIY ini menceritakan keindahan dan kekayaan alam Indonesia di dalam liriknya, menjadikan komunitas ini lolos ke Final.

Kesepuluh, Linkrafin - Jember Nusantara. Perpaduan alunan musik etnik, kontemporer dan lirik yang indah, membuat komunitas yang berasal dari Jember, Jawa Timur ini lolos ke Final.

Kesebelas, Kunstmachy Art Labs - Pacantel. Komunitas yang berasal dari Bandung ini memadukan musik khas Sunda dan lirik yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia.

Keduabelas, Kreasi Seni Anak Paser - Paser Bekerai. Komunitas yang berasal dari Paser ini, perpaduan alunan alat musik Sape khas Dayak, dan suara yg indah, menjadikan komunitas dari dari Kalimantan Timur ini menuju Final.

Ketigabelas, Komunitas Gamelan Mutihan - Indonesia Dalam Dua Bait. Komunitas yang berasal dari Surakarta ini memadukan alat musik gamelan dan lirik yang cinta akan tanah air Indonesia.

Keempatbelas, Gamelan Mben Surup - Pepiling. Komunitas yang berasal dari Yogyakarta ini membawakan lirik yang merefleksikan diri dan mengajak pendengar untuk mengingat Tuhan Yang Maha Esa.

Kelima belas, Cendrawasih Team - 1 Hati Nusa Bangsa. Komunitas yang berasal dari Papua ini membuat perhatian juri terkesima. Perpaduan lirik yg menceritakan persatuan & keindahan indonesia, membuat komunitas ini melaju ke Final. (MLA)

RELATED NEWS