Kartu Petani Berjaya Siapkan Solusi Pupuk Non Subsidi
Yunike Purnama - Selasa, 06 Juli 2021 15:23BANDARLAMPUNG - Potensi terjadinya kekurangan pupuk oleh petani pada tahun ini 2021 masih cukup besar. Hal ini terjadi karena perbedaan yang signifikan antara kebutuhan petani yang diusulkan melalui e-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), dengan alokasi yang diberikan Pemerintah.
Terkait dengan penurunan alokasi pupuk subsidi tersebut, pupuk non subsidi menjadi solusi bagi petani untuk memenuhi kekurangan kebutuhan pupuknya, selain itu juga untuk petani yang belum terdaftar dalam E-RDKK.
Pemerintah Provinsi Lampung melalui Kartu Petani Berjaya (KPB) yang merupakan Program Unggulan Gubernur Lampung, berupaya untuk memberikan kemudahan bagi para petani untuk bisa mendapatkan kebutuhan sarana produksi pertanian dengan kualitas dan harga terbaik.
"Program dengan menggunakan platform digital Android dan website ini dapat dipergunakan oleh Petani dan Kios anggota Program Kartu Petani Berjaya untuk memesan barang kebutuhan yang diperlukan langsung ke distributor yang telah menjadi mitra Program Kartu Petani Berjaya, sehingga bisa mendapatkan harga dan kualitas terbaik,"ujar tim IT Universitas Bandar Lampung (UBL) Noviarti, Selasa (6/7/2021).
Pemesanan dapat dilakukan secara individu yang dilakukan oleh petani langsung atau kolektif yang dipesan oleh kelompok tani (Poktan).
Penggunaan pupuk non-subsidi yang tepat dinilai mampu meningkatkan produksi petani. Petani diedukasi supaya tak bergantung pada pupuk bersubsidi.
Pupuk non-subsidi dengan komposisi yang tepat mampu meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan petani.
Kemudahan lain yang diberikan bagi petani adalah system pembayaran yang dapat dilakukan menggunakan virtual account BNI dan juga transfer antar bank sehingga bagi petani atau kelompok tani yang lokasinya jauh dengan kios tidak perlu datang Ketika melakukan pemesanan sarana produksi pertanian yang disediakan oleh Program Kartu Petani Berjaya.
Selama masa pandemi Covid-19, maka Tim IT KPB Noviarti bersama Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung melaksanakan sosialisasi ke 15 Kabupaten/Kota secara virtual bagi petugas dinas dan penyuluh petanian, sekaligus mengidentifikasi jenis-jenis pupuk dan saprodi lainnya yang biasa digunakan oleh petani.
Dengan adanya Program KPB ini diharapkan akan menjadikan Petani Lampung menjadi Petani Digital.(*)