IPO Semakin Semarak Tahun Ini, BEI: Terdorong Pemulihan Ekonomi

Yunike Purnama - Senin, 25 Juli 2022 06:07
IPO Semakin Semarak Tahun Ini, BEI: Terdorong Pemulihan EkonomiBEI mencatat, per 19 Juli 2022 setidaknya terdapat 37 perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO. (sumber: POEMS)

BANDARLAMPUNG - Perusahaan yang ingin melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kian semarak di tahun ini. BEI mencatat, per 19 Juli 2022 setidaknya terdapat 37 perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO. Hal ini menjadikan BEI sebagai bursa yang paling aktif di ASEAN.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya bersyukur atas pencapaian tersebut. Hal itu tidak terlepas dari kerja keras dan dukungan dari banyak pihak dalam upaya untuk menciptakan bursa yang lebih inklusif terhadap seluruh sektor dan size perusahaan.

“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada para owner dan manajemen perusahaan yang telah mempercayakan Pasar Modal Indonesia sebagai rumah pertumbuhan perusahaan (house of growth),” ungkapnya dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 25 Juli 2022.

Tercatat, pencapaian IPO di BEI pada tahun 2020 ada 51 perusahaan dan 2021 ada 54 perusahaan. Dengan demikian, BEI menjadi Bursa dengan jumlah IPO saham terbanyak dan menjadi Bursa pertama yang mencatatkan saham perusahaan Unicorn di kawasan ASEAN.

Selain itu, nilai fundraised sebesar Rp 62,6 triliun dari pencatatan baru saham di BEI tahun 2021 merupakan yang tertinggi untuk Bursa di kawasan ASEAN.

Sementara untuk tahun ini, per 20 Juli saja sudah ada 27 perusahaan yang sudah IPO di BEI. Pun Bursa juga masih memiliki 37 perusahaan yang masuk dalam pipeline. Jika dihitung, setidaknya akan ada 64 perusahaan yang akan IPO di tahun ini.

Berikut daftar lengkap pipeline IPO BEI per 19 Juli 2022:

2 Perusahaan dari sektor Basic Materials

2 Perusahaan dari sektor Industrials;

5 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic;

9 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;

8 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;

3 Perusahaan dari sektor Technology;

2 Perusahaan dari sektor Healthcare;

2 Perusahaan dari sektor Energy;

1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate.

3 Perusahaan dari sektor Infrastructures.

Adanya Momentum Pemulihan Ekonomi

Adapun menurut Nyoman, tren positif di pasar modal ini telah diutilisasi oleh stakeholder pasar modal termasuk para pemilik perusahaan untuk mendapatkan pendanaan sesuai kebutuhan dan strategi internal perusahaan masing-masing.

“Momentum pemulihan ekonomi nasional kami yakini juga turut mendorong korporasi dalam melakukan penggalangan dana melalui pasar modal,” katanya.

Berdasarkan data BEI, beberapa indikator pasar modal Indonesia seperti minat perusahaan yang akan melakukan penggalangan dana dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pertumbuhan positif. Sampai dengan tanggal 19 Juli 2022 besaran nilai penghimpunan dana IPO saham telah mencapai Rp19,2 triliun.

Selain itu, jumlah investor di pasar modal Indonesia pun saat ini juga mengalami tren yang meningkat. Bursa senantiasa bersikap adaptif mengikuti perkembangan Bursa global dan juga kebutuhan berbagai perusahaan di Indonesia.

Inisiatif Bursa lainnya terkait dengan perlindungan investor seperti pengembangan Notasi Khusus, Implementasi IDX Industrial Classification (IDX IC). Inisiatif-inisiatif yang telah dilakukan tersebut, diharapkan dapat memberikan iklim positif bagi perusahaan yang akan melakukan IPO. (*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS