Ini Fakta Mengapa Investasi Saham Masih Menarik

Yunike Purnama - Selasa, 22 Juni 2021 13:27
Ini Fakta Mengapa Investasi Saham Masih MenarikIlustrasi investasi saham. (sumber: Shutterstock)

Kabarsiger.com, BANDARLAMPUNG - Fenomena di bursa saham Indonesia masih bakal menarik dalam jangka panjang. Hal ini bisa diamati setelah terjadi krisis keuangan dan ekonomi di Asia pada tahun 1997 sampai dengan tahun 2000.

Fluktuasi harga saham ditunjukkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan angka dari semua saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Pakar Investasi Saham Adler Haymans Manurung mengatakan, IHSG menunjukkan perubahan harga di bursa saham Indonesia yang dianggap sebagai lead indikator ekonomi, melihat ke arah mana bisnis berkembang di masa datang.

“Jika IHSG mengalami kenaikan, bisnis dianggap akan mengalami peningkatan di masa datang, sebaliknya jika IHSG drop, maka bisnis tidak begitu bagus di masa datang,” ujarnya kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Selasa (22/6/2021).

Dia mencontohkan, pada akhir tahun 2000 silam, IHSG sempat berada di level 416. Dibandingkan saat ini, IHSG berada di angka 5900.

“Artinya, terjadi peningkatan empat belas kali lipat atau 1.400%. Angka ini menyatakan bahwa bila investasi Rp1 pada tahun 2000, maka tahun ini sudah menjadi Rp14 M, dan ini peningkatan yang menakjubkan,” ujarnya.

Peningkatan IHSG yang cukup tinggi tersebut belum memperlihatkan adanya fluktuasi selama masa periode itu.

“Masa itu hanya ada permasalahan di USA yakni Lehman Brothers menyatakan bangkrut. Tapi uniknya kebijakan USA ini memberikan pengaruh di Indonesia di mana imbasnya perekonomian Indonesia ikut turun akibat kebijakan USA terhadap Lehman Brothers,” ungkapnya.

Itu berarti jika perekonomian USA turun maka berimbas terhadap perekonomian Indonesia. Sebaliknya, bila perekonomian USA membaik, Indonesia tidak langsung membaik, namun ada lag atas perbaikan tersebut.

“Bagaimana dengan kondisi Covid-19 sekarang? Semua perekonomian di dunia mengalami perubahan total dan tidak bisa bergerak. Kondisi ini membuat semua investor saham harus berhati-hati. Namun yang pasti, hampir semua krisis pernah dilalui di pasar bursa saham,” pungkasnya. (*)

Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS