Ingin Passive Income Dari Saham? Bisa Dengan Dividen!

Yunike Purnama - Minggu, 01 Agustus 2021 15:20
Ingin Passive Income Dari Saham? Bisa Dengan Dividen!Ilustrasi pergerakan harga saham di BEI. (sumber: trenasia.com)

Kabarsiger.com, BANDARLAMPUNG - Sebagai Investor saham, selain mengetahui tetang apa itu saham, tentu kita juga mempelajari bagaimana cara mendapatkan keuntungan dari Investasi ini. Dividen adalah salah satu kata yang sangat melekat pada investasi saham.

Informasi yang dirangkum Kabarsiger.com Minggu (1/8/2021) menyebut, dividen adalah salah satu elemen krusial yang perlu dipelajari ketika mempelajari investasi saham bagi pemula. Pembagian dividen pun menjadi daya tarik investor ketika membeli saham.

Ketika melakukan investasi saham, para investor tentu mengharapkan return atau tingkat pengembalian tinggi. Return dalam dunia sekuritas terbagi menjadi dua yakni capital gain dan dividen. Jumlah dividen yang nantinya diterima para pemegang aset pun bergantung pada jumlah saham yang dimiliki. Tertarik mempelajarinya? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa Sih, Dividen Itu?

Adalah pembagian keuntungan perusahaan periode tertentu bagi para investor. Keuntungan yang diterima pun akan dibagikan sesuai dengan jumlah kepemilikan saham dalam perusahaan tersebut. Bentuk laba ini umumnya akan dibagikan satu tahun sekali, dan keputusan pembagian ditetapkan melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dengan persetujuan direksi.

Sehingga sederhananya, perusahaan menghasilkan keuntungan periode satu tahun berjalan dan sebagian pendapatan akan dibagikan pada para investor.

Perbedaannya Dengan Capital Gain?

Jika dividen merupakan pembayaran dalam bentuk tunai ataupun saham dari keuntungan perusahaan, capital gain mewakili peningkatan dari nilai saham. Capital gain dijadwalkan dan dibayarkan bukan berdasarkan keputusan dewan, melainkan berpatok pada nilai pasar perusahaan.

Jenisnya, Apa Saja?

Lima jenis ini yang paling umum yakni saham, tunai, properti, liquidating, dan janji utang.

1. Saham

Diberikan kepada investor dalam bentuk saham baru, sehingga nantinya jumlah kepemilikan akan mengalami peningkatan. Saham yang dibagikan diterbitkan oleh perusahaan.

2. Tunai

Adalah dividen yang paling umum ditemui. Setiap investor akan menerima uang tunai yang berasal dari perusahaan, dan penyalurannya dilakukan melalui cek ataupun transfer.

3. Properti

Kerap disebut pula dividen aset, karena keuntungan akan diberikan dalam bentuk barang. Perusahaan dapat memberikan aset lain kepada para investor contohnya real estat dan sekuritas investasi.

4. Liquidating

Umumnya dibagikan kepada investor dalam bentuk pengurangan modal perusahaan.

5. Janji Utang

Kerap disebut skrip, adalah pembagian yang umumnya dilakukan dalam bentuk pembayaran skrip. Skrip yang dibayarkan adalah milik pemegang saham, karena itu perusahaan akan memiliki utang jangka pendek.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Perusahaan yang bersifat transparan kepada para pemegang asetnya perlu menjelaskan berapa jumlah uang yang disimpan dalam laba ditahan, serta berapa jumlah yang harus dikembalikan kepada para investor.

Laba ditahan adalah keuntungan yang ditahan perusahaan guna membiayai ekspansi di masa depan. Laba ditahan menjadi salah satu hal penting karena dapat menjaga modal perusahaan serta menginvestasikan kembali keuntungan di masa mendatang.

Ketika perusahaan akan membayarkan dividen, mereka perlu menentukan jadwal pembayaran serta berapa jumlah yang akan dibayarkan per saham.

Contohnya dewan direktur perusahaan memberitahukan akan membayar laba kuartalan sejumlah Rp 25 per saham. Sehingga investor yang menanamkan 1.000 saham tak hanya akan mendapat laba dari peningkatan saham, namun juga dividen kuartalan sebesar Rp 25 ribu.

Nantinya investor yang bersangkutan tersebut dapat memutuskan apakah ia akan menginvestasikannya lagi ke saham tambahan, atau akan mencairkannya.

Bagaimana Cara Menghitungnya?

Dividen akan dibagikan sama rata per saham yang ada di dalam sebuah perusahaan. Jika berbicara nominal, setiap investor nantinya menerima nilai yang sama. Namun ketika diakumulasikan, tentu pendapatan akan berbeda bergantung pada jumlah keseluruhan yang dimiliki oleh setiap investor.

Terkait dengan jumlah yang akan diberikan, perusahaan membahas serta menyepakatinya melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Untuk menentukan nominalnya, terdapat tiga hal penting yang umumnya digunakan perusahaan yakni DPR (dividen payout ratio), laba bersih perusahaan, serta jumlah saham beredar.

Untuk menghitung jumlah keseluruhan, dilakukan dengan cara mengalikan laba bersih dengan DPR. Setelah itu membagi jumlah keuntungan tersebut dengan jumlah saham beredar untuk menentukan jumlah yang diterima per lembar saham. Berikut rumusnya!

Jumlah dividen = laba bersih x DPR

Dividen per saham = jumlah dividen : jumlah saham beredar

Kapan Saja Sih, Tanggal Penting Dalam Pembagian Dividen?

Sebagai investor tentu perlu mengetahui tanggal-tanggal penting di bawah ini!

1. Tanggal Pengumuman

Adalah ketika perusahaan memberikan informasi terkait bentuk serta jumlah dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan.

2. Tanggal Pencatatan

Adalah ketika perusahaan mendata nama investor yang berhak menerima dividen.

3. Tanggal Cum Dividen

Adalah hari terakhir perdagangan saham dimana masih melekat hak untuk meraup dividen.

4. Tanggal Ex Dividen

Adalah ketika investor membeli saham di luar masa cum-date, dan sudah kehilangan hak sebagai salah satu penerima dividen.

5. Tanggal Pembayaran

Adalah tanggal sebuah perusahaan membagikan dividen, serta para investor dapat mengambil dividen yang menjadi haknya.

Lalu, Siapa Saja yang Berhak Menerima Dividen?

Dividen tunai akan diberikan ke pemegang saham di Daftar Pemegang Saham perseroan. Bagaimana caranya agar dapat masuk dalam daftar? Caranya dengan memegang saham sampai dengan periode cum-date berakhir. Sehingga investor yang melakukan pembelian setelah periode tersebut atau ketika periode ex-date, tidak berhak untuk menerima dividen.

Bagaimana Dengan Mekanisme Pemberiannya?

Mekanisme pembayarannya terbagi menjadi dua cara, yakni interim dan final. Interim adalah mekanisme pemberian dalam kurun waktu sebelum pembukuan keuangan ditutup. Sementara untuk mekanisme pembayaran final, adalah mekanisme pembayaran yang dilakukan setelah selesai proses pembukuan keuangan perusahaan.

Baik interim maupun final, keduanya dapat digunakan secara bersama-sama dalam satu tahun. Sehingga para investor dapat menerima pemberian dividen sebanyak dua kali. Meskipun tak jarang pula perusahaan yang hanya menerapkan mekanisme pembayaran final saja.

Mengapa Perusahaan Membayar Dividen?

Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan membayar laba ini. Para investor mengharapkan pembagian karena dianggap sebagai hadiah dan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada perusahaan. Tak hanya itu, pemberian hadiah dalam bentuk ini juga dapat mencerminkan citra positif bagi perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan para pemegang aset.

Adakah Dampak Dividen Terhadap Saham?

Pembagian kepada para investor mungkin tidak akan memengaruhi keseluruhan nilai usaha bisnis. Tapi, langkah tersebut justru dapat menurunkan nilai ekuitas usaha dengan nominal yang dibayarkan. Ekuitas sendiri merupakan hak pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi jumlah kewajiban.

Setelah dibayarkan akan didebit dari pembukuan akuntansi dan menjadi langkah yang sudah tidak dapat diubah, karena bersifat permanen. Setelah itu ketika perusahaan mengumumkan dividen, maka harga saham justru akan naik secara signifikan diatur oleh aktivitas pasar.

Pentingnya Dividen Bagi Investor

Salah satu hal yang sangat dinantikan para pemegang aset, karena mendatangkan cukup banyak keuntungan. Salah satu manfaatnya adalah dapat membantu pertumbuhan serta perluasan keuntungan.

Keuntungan dividen di suatu perusahaan pun semakin meningkat dari tahun ke tahun, sehingga suatu perusahaan tidak mungkin akan memberhentikan pembayaran. Justru sebaliknya, pembayaran pun akan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.

Nah, bagaimana? Mau passive income dari saham? bisa dengan dividen! Karena rupanya tak hanya menguntungkan perusahaan yang bersangkutan saja, namun juga dapat memberikan banyak manfaat bagi para pemegang saham.(*) 

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS