Inflasi RI Rekor Lagi, BI Mulai Bersiap Naikkan Suku Bunga?
Yunike Purnama - Selasa, 02 Agustus 2022 06:49JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, Indeks harga konsumen (IHK) di Juli 2022 menunjukkan inflasi sebesar 0,64 persen secara bulan dan 4,94 persen secara tahunan.
Angka tersebut merupakan angka tertinggi sejak Oktober 2015, yang pada saat itu terjadi inflasi sebesar 6,25 persen (yoy).
Merespons hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan, kebijakan moneter suatu negara khususnya Indonesia didasari pada pertumbuhan inflasi inti dan keseimbangan pertumbuhan ekonomi.
"Dengan demikian, tidak otomatis kalau suku bunga negara lain naik dan BI juga harus naik. Semuanya tergantung kondisi dalam negeri," kata Perry dalam konferensi pers KSSK secara virtual pada Senin, 1 Agustus 2022.
- Spotify Luncurkan Fitur Baru Bagi Pelanggan Premium, Tombol Play dan Shuffle Terpisah
- Daftar Film dan Serial Terbaru Netflix Tayang Mulai Agustus 2022
- Felly Octavia Mahasiswi IIB Darmajaya Juara 2 Kejuaraan Taekwondo Walikota Cup 2022
Penggunaan inflasi inti sebagai dasar kebijakan moneter dikarenakan, inflasi inti mencerminkan permintaan dan penawaran. "Inflasi inti masih sangat rendah bahkan masih di bawah perkiraan BI di angka 2,86 persen pada Juli 2022.
Perry memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II dan III akan lebih positif. Pasalnya, konsumsi swasta terus meningkat sejak ramadhan dan setelahnya karena aktivitas masyarakat lebih baik.
"Kami perkirakan Q2 pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,05 persen. Pertimbangan inflasi inti yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, belum pulih betul ya tapi terus naik dan momentum ini perlu dijaga," tandas Perry. (*)