Inflasi AS Tembus 8,3 Persen di April 2022, Harga Energi Mulai Turun

Yunike Purnama - Kamis, 12 Mei 2022 08:45
Inflasi AS Tembus 8,3 Persen di April 2022, Harga Energi Mulai TurunIndeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 8,3% yoy. (sumber: Shutterstock)

AS - Indeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 8,3% yoy. Persentase tersebut lebih rendah dari posisi inflasi Maret yang mencapai 8,5%, meskipun masih berada di level tertingginya dalam empat dekade terakhir.

Inflasi inti mencapai 6,2%, menurun tipis dari inflasi Maret sebesar 6,5%. Sementara dalam basis dari bulan-ke-bulan (MoM), inflasi inti naik 0,3%, dibandingkan Maret yang mencapai 1,2%. Demikian laporan Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) Amerika Serikat, dikutip dari Bloomberg, Kamis, 12 Mei 2022.

Sejumlah ekonom sebelumnya telah memperkirakan CPI AS akan melambat pada bulan April dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan tanda bahwa Maret merupakan puncak inflasi pada tahun ini.

Sebagian besar penurunan inflasi April berasal dari komponen energi, sesuai dengan perkiraan para ekonom yang menilai bahwa harga minyak mentah, gas, dan komoditas energi lainnya bakal menurun setelah sempat melonjak pada Maret menyusul krisis geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Indeks harga energi turun 2,7% pada April dibandingkan Maret, setelah melonjak 11% pada bulan sebelumnya. Dalam kategori ini, indeks bahan bakar minyak turun 5,8% dan indeks bensin merosot 6,1%, dan indeks komoditas energi melemah 5,4%.

Bagi investor, laporan inflasi terbaru berfungsi untuk mengukur kenaikan harga pokok di Amerika seperti bahan makanan, gas, properti dan berbagai barang jasa lainnya. Sejumlah data konsumsi menunjukkan warga Paman Sam masih tetap merogoh duitnya untuk berbelanja, meskipun harganya naik.

Hal ini menjadi perhatian investor seberapa jauh inflasi di AS pada akhirnya akan membatasi konsumsi warganya. Hal ini pada gilirannya akan menyeret pertumbuhan ekonomi AS, yang sangat bergantung pada belanja konsumen.

Lebih jauh, data CPI juga dapat digunakan sebagai indikator seberapa besar langkah bank sentral AS atau Federal Reserve untuk membawa inflasi kembali ke target di kisaran 2 persen.

Lonjakan harga yang terjadi selama kurang lebih setahun terakhir telah membuat Fed menaikkan suku bunga total 75 basis poin dalam tiga bulan terakhir. Kebijakan ini diperkirakan bakal kembali berlanjut pada pertemuan Fed berikutnya. (*)

Editor: Yunike Purnama
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS