IDI Bandar Lampung: Kemiskinan Penyebab Tingginya Angka Stunting

Eva Pardiana - Senin, 01 Agustus 2022 16:50
IDI Bandar Lampung: Kemiskinan Penyebab Tingginya Angka StuntingKetua IDI Bandar Lampung dr Khadafi Indrawan (sumber: M. Iqbal Pratama/Kabar Siger)

BANDAR LAMPUNG – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bandar Lampung menyebut kemiskinan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya angka stunting. Hal tersebut karena tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil maupun anak usia muda. 

"Kemiskinan salah satu faktor yang ikut mempengaruhi angka stunting, karena tidak tercukupi asupan gizi, makanya dibutuhkan peran pemerintah cukup tinggi," ucap Ketua IDI Bandar Lampung dr Khadafi Indrawan, Senin 1 Agustus 2022

Menurutnya, upaya pencegahan dini kasus stunting perlu dilakukan mulai dari masa kehamilan hingga anak usia muda. Pencegahan tidak hanya dari pola makan, namun kebersihan lingkungan dan menerapkan hidup sehat.

"Anak yang bergejala stunting harus segera dilaporkan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat, agar memperoleh perawatan khusus. Gejala umum stunting yakni tidak imbangnya antara tinggi badan dan berat badan dengan usia," ujarnya.

Pencegahan stunting, lanjut dia, bukan hanya tugas pemerintah. Namun perlu ada kolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan masyarakat.

"Kami juga akan menggandeng Fakultas Kedokteran Unila dan Malahayati untuk membantu mengedukasi kepada masyarakat tentang pencegahan stunting," jelasnya.

Dokter Khadafi Indrawan juga berharap dengan kekompakan semua pihak target Pemerintah Kota Bandar Lampung menekan angka stunting hingga nol persen bisa tercapai.

"Tentu setiap tahunnya akan ada evaluasi pencegahan stunting. Sehingga diharapkan terus melakukan yang terbaik untuk mencapai target," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Bandar Lampung Khaidarmansyah mengatakan, Pemerintah Kota Bandar Lampung akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga pendapatan masyarakat bisa meningkat.

"Dengan begitu daya beli masyarakat bisa lebih baik. Sehingga diharapkan kebutuhan gizi bisa tercukupi," harapnya. (IQB)

Editor: Eva Pardiana

RELATED NEWS