Hingga Akhir April 2024 Kasus DBD di Lampung Capai 3.316

Eva Pardiana - Selasa, 30 April 2024 08:02
Hingga Akhir April 2024 Kasus DBD di Lampung Capai 3.316Nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD. (sumber: Pixabay.com)

BANDAR LAMPUNG – Dinas Kesehatan Provinsi Lampung merilis data terbaru jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2024 di 15 kabupaten/kota.

Hingga tanggal 28 April 2024, Dinkes mencatat kasus mencapai 3.316 kasus. Jika dibandingkan diperiode yang sama ditahun 2023, ada trend kenaikan kasus mencapai 4 kali lipat yang hanya mencapai 907 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli mengatakan trend kenaikan kasus DBD karena adanya faktor perubahan cuaca.

"Terjadi peningkatan resiko penularan dengue di Lampung, ini dipengaruhi oleh fenomena El Nino tahun 2023 dan perubahan iklim di tahun 2024 (curah hujan yang tinggi/la nina)," katanya, Senin (29/4/2024).

"Kami mencatat 3.316 kasus DBD di 15 kabupaten/kota di Lampung dari awal tahun hingga pertanggal 28 April 2024. Jika dibandingkan tahun 2023 memang terjadi kenaikan yang signifikan," lanjut Edwin.

Dari jumlah tersebut, dikatakan Edwin ada sebanyak 12 warga yang meninggal dunia karena kasus DBD.

"Untuk kasus kematian hingga April 2024 ada sebanyak 12 kasus kematian, sementara di tahun 2023 ada 4 kasus kematian di periode April," ungkapnya.

Berikut data jumlah kasus dan kematian akibat DBD di 15 Kabupaten/kota Provinsi Lampung :

Jumlah kasus

- Lampung Utara  : 700 kasus
- Lampung Tengah  : 602 kasus 
- Lampung Timur  : 498 kasus
- Pringsewu  : 265 kasus 
- Tulang Bawang Barat  : 171 kasus
- Metro  : 167 kasus
- Lampung Barat  : 143 kasus 
- Pesisir Barat  : 140 kasus
- Pesawaran  : 131 kasus
- Mesuji  : 91 kasus
- Tanggamus  : 89 kasus 
- Way Kanan  : 89 kasus
- Bandar Lampung  : 86 kasus 
- Lampung Selatan  : 80 kasus
- Tulang Bawang  : 63 kasus

Jumlah kematian

- Pringsewu  : 3 kematian 
- Pesisir Barat  : 3 kematian 
- Lampung Utara  : 2 kematian 
- Lampung Timur  : 2 kematian 
- Lampung Tengah  : 1 kematian 
- Mesuji  : 1 kematian. (*)

Editor: Eva Pardiana
Bagikan

RELATED NEWS