JAKARTA - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengupayakan harga vaksin buatan BUMN, Indovac di bawah Rp100 ribu.

Bio Farma berani menaruh harga tersebut lantaran semua produk vaksin itu dilakukan di dalam negeri.

"Harga nanti mungkin akan kita usahakan di bawah Rp100 ribu ya karena memang prosesnya itu 80 persen dilakukan di Indonesia," katanya dalam acara Ngopi BUMN, Senin, 22 Agustus 2022.

• Turun Rp1.000, Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Selasa, 23 Agustus 2022
• Obligasi Berkelanjutan II Seri C CIMB Niaga Jatuh Tempo Hari Ini
• Simak! Kiat Dari Menhub Bila Ingin Tiket Murah

Kendati demikian masyarakat tidak perlu gusar mengenai harga vaksin ini, sebab, ia juga menyampaikan, vaksin Indovac telah dibayarkan pemerintah melalui APBN. Sehingga masyarakat tidak perlu membayar alias gratis.

"Itu gratis, pemerintah yang bayar. Jadi APBN, masyarakat menikmati," ucapnya.

Berdasarkan bahan paparannya, pengembangan vaksin ini berbasis subunit protein rekombinan atau RBD (Receptor Binding Domain).

• HUT ke-77 RI, Antam Beri Harga Ongkos Kirim Hanya Rp17
• Merdeka Dari Rentenir, Pembiayaan UMKM Melalui Pakem Lampung Capai Rp3,099 Miliar
• Cegah Banjir Warga Teluk Betung Gotong Royong Bersihkan Sampah di Aliran Sungai

Vaksin Indovac adalah vaksin Kerjasama dengan BCM dalam penyediaan seed (15 persen) dan dikembangkan di Bio Farma (85 persen). Saat ini sedang menjalani uji klinis fase III.

Nantinya, vaksin ini untuk vaksin booster anak-anak dan dewasa, serta vaksin utama covid-19 untuk anak.

"(Peruntukannya) Untuk booster dewasa, booster anak, dan primary untuk anak," sebutnya. (*)