Harga Minyak Hari Ini Turun 1,5% Usai Ekonomi China Loyo
Yunike Purnama - Selasa, 18 Juli 2023 10:34JAKARTA - Harga minyak turun lebih dari 1,5% pada perdagangan Senin setelah pertumbuhan ekonomi China yang lebih lemah dari perkiraan menimbulkan keraguan atas kekuatan permintaan di konsumen minyak terbesar kedua di dunia tersebut, dan dimulainya kembali sebagian produksi Libya yang dihentikan juga menekan harga minyak dunia.
Dikutip dari CNBC, Selasa (18/7/2023), harga minyak mentah Brent turun USD 1,37 atau 1,7% menjadi USD 78,50 per barel dan US West Texas Intermediateminyak mentah ditutup tergelincir sebesar USD 1,27, atau 1,7%, menjadi USD 74,15 pada penurunan hari kedua berturut-turut untuk kedua kontrak.
Produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 6,3% tahun-ke-tahun pada kuartal kedua, dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar 7,3%, karena pemulihan pasca-pandemi kehilangan momentum.
“PDB datang di bawah ekspektasi, sehingga tidak banyak mengurangi kekhawatiran atas ekonomi China,” kata Kepala Penelitian Komoditas ING.
- Publisher Right Regulasi Anyar untuk Menunjang Pers Berkualitas
- Wuling Gelar Green Drive Festival Dalam Rangka Menuju 10.000 Unit Air ev
- Baru Sebulan Launching, Suzuki New XL7 Hybrid Langsung Duduki Peringkat Tertinggi
Pembelian dana lindung nilai telah melambat sebagai akibat dari gagasan bahwa permintaan mungkin telah dilebih-lebihkan setelah angka yang lemah dari China, kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.
Harga minyak naik sebentar setelah peringatan berita Reuters tentang Arab Saudi memperpanjang pengurangan produksi sukarela. Kewaspadaan tersebut kemudian dicabut karena ternyata mengulangi berita yang diterbitkan pada 4 Juni.
Harga Minyak di Bawah Tekanan
Harga minyak juga berada di bawah tekanan pada hari Senin dari dimulainya kembali produksi di dua dari tiga ladang Libya yang ditutup minggu lalu. Produksi telah dihentikan oleh protes terhadap penculikan mantan menteri keuangan.
Sementara itu, ekspor minyak Rusia dari pelabuhan barat akan turun 100 ribu-200 ribu barel per hari (bpd) bulan depan, tanda bahwa Moskow memenuhi janji untuk pengurangan pasokan bersamaan dengan Arab Saudi, kata dua sumber pada hari Jumat.
Produksi minyak serpih AS juga akan turun menjadi hampir 9,40 juta barel per hari pada Agustus, yang akan menjadi penurunan bulanan pertama sejak Desember 2022, data dari Administrasi Informasi Energi menunjukkan pada hari Senin. (*)