Gandeng JPP dan Mitra Bentala, Dosen ITERA Latih Warga Sekitar TNWK Mengolah Produk Ikan

M. Iqbal Pratama - Rabu, 19 Oktober 2022 13:00
Gandeng JPP dan Mitra Bentala, Dosen ITERA Latih Warga Sekitar TNWK Mengolah Produk IkanDosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) bersama Konsorsium Jaringan Perempuan Padmarini (JPP) dan organisasi Mitra Bentala melatih warga Desa Rantau Jaya Udik II, Sukadana, Lampung Timur, Selasa, 18 Oktober 2022. (sumber: Humas ITERA)

LAMPUNG TIMUR – Dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) bersama Konsorsium Jaringan Perempuan Padmarini (JPP) dan organisasi Mitra Bentala melatih warga Desa Rantau Jaya Udik II, Sukadana, Lampung Timur yang merupakan desa penyangga Taman Nasional Way Kambas (TNWK) keterampilan mengolah produk pangan ikan.

Kegiatan tersebut digelar karena potensi perikanan di desa tersebut dinilai cukup besar. Selain itu, saat ini juga telah terbentuk Kelompok Perempuan Pengolah dan Pemasar Produk Perikanan (Poklahsar), yaitu Poklahsar Srikandi dan Poklahsar Berkah Jaya.

Dosen Program Studi Teknik Industri ITERA, yang juga Manajer Program Kegiatan tersebut Rinda Gusvita, S.T.P., M.Sc., menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan terkait pemanfaatan potensi perikanan sebagai alternatif mata pencaharian, keterampilan dasar pengolahan produk berbahan dasar ikan, dan gambaran peluang usaha produk berbahan dasar ikan.

Rinda menyebut, Desa Rantau Jaya Udik II, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Sebagain besar warga membuat kolam-kolam ikan yang memanfaatkan rawa-rawa yang ada dan lahan tidur sekitar TNWK. Namun ada juga beberapa orang yang membudidayakan ikan di dalam kolam terpal dan beton.

Hasil perikanan darat yang dikembangkan di desa tersebut dijual kepada agen untuk memenuhi permintaan pasar. Jenis ikan yang dikembangkan di desa tersebut diantaranya nila, gurami, lele, dan patin.

Kegiatan pelatihan yang dilakukan selama dua hari, 17–18 Oktober 2022, merupakan rangkaian program yang dilaksanakan sejak Juli–Desember 2022. Dalam waktu dekat, warga juga akan mendapatkan bekal pembuatan pakan ikan alternatif.

“Program ini harapannya mampu mendorong kebijakan di tingkat desa, pemerintah daerah, dan para pihak terkait upaya mewujudkan industri berbasis perikanan di desa dan mendukung kegiatan ekowisata yang akan berkembang di desa tersebut,” ujar Rinda.

Kepala Resort Susukan Baru TNWK Sutaman yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Sutaman berharap masyarakat yang telah memperoleh keterampilan dan motivasi sehingga tidak lagi menangkap ikan di kawasan hutan TNWK.

"Bagaimana caranya meningkatkan perekonomian keluarga sehingga Kita dapat menopang perekonomian keluarga hingga nantinya dapat menyekolahkan anak-anak yang pada akhirnya nanti akan memberikan kontribusi pada kemajuan di desa penyangga TNWK ini," kata Sutaman.

Sementara Dosen Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung yang juga Direktur LPPOM MUI Lampung, Susilawati menyampaikan motivasi kepada peserta untuk mempraktikkan olahan ikan yang tidak biasa dibuat. 

Ikan perlu menjadi perhatian dan potensi yang harus dikembangkan karena ikan mempunyai protein yang sangat bermanfaat bagi tubuh untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak.

Kelemahan ikan sangat mudah rusak, bau amis dan membuat banyak orang tidak suka. Sehingga diperlukan pengolahan menjadi bentuk lain seperti bakso, kerupuk, keripik, sosis, nugget, abon, dan lainnya.

“Tidak hanya untuk konsumsi keluarga, yang tidak kalah penting adalah bagaimana caranya kita ikut menjual produk olahan dari Desa Rantau Jaya Udik II ini di toko-toko dan supermarket. Syarat yang harus dimiliki yaitu PiRT dari Dinas Kesehatan dan harus ada sertifikat halalnya,” tambah Susi. (*)

Editor: Eva Pardiana
Tags ITERA for SumateraBagikan
M. Iqbal Pratama

M. Iqbal Pratama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS