Gen Z Lebih Mudah Resign dari Pekerjaan, Apa Penyebabnya?
Yunike Purnama - Sabtu, 16 September 2023 06:34
BANDARLAMPUNG - Sebuah survei yang dilakukan oleh salah satu firma, Ernst & Young mengatakan Gen Z lebih mudah resign dari pekerjaan.
Hal itu dikarenakan, adanya kesenjangan yang signifikan antara apa yang diinginkan karyawan dan apa yang ditawarkan oleh pemberi kerja dikutip Sabtu, 16 september 2023.
EY merilis Work Reimagined Survey, yang mengambil data dari 17.050 karyawan di 25 industri berbeda di 20 negara.
- Impor Beras Indonesia Januari-Agustus 2023 Capai 1,59 Ton
- Larangan Jual Rokok Eceran Memicu PKL Gulung Tikar
- Rencana Jadi Pemain Baterai Kendaraan Listrik, RI Jaga Cadangan Nikel Nasional
- Data Tren Belanja Online di Tokopedia sepanjang Kuartal III 2023
Berikut 3 temuan utamanya:
1. Lebih dari 34% Karyawan Kemungkinan Akan Resign Tahun Depan
Secara khusus, 38% Gen Z dan 37% generasi milenial mengatakan mereka ingin berhenti. Para pekerja ini menyebut gaji adalah hal utama yang mereka perhatikan saat bekerja sementara perusahaan menempatkannya di peringkat ketiga.
Bagi perusahaan, hal paling utama adalah menarik talenta baru dan mempertahankan talenta yang sudah ada.
2. Perdebatan Work from Home
47% perusahaan menginginkan karyawan berada di kantor setidaknya dua atau tiga hari dalam seminggu, namun separuh dari karyawan mengatakan mereka hanya ingin datang ke kantor seminggu sekali, dan 34% ingin sepenuhnya bekerja dari rumah.
3. AI Generatif Adalah Sebuah Hal yang Normal
49% karyawan berharap untuk menggunakan AI dalam pekerjaan mereka pada bulan depan sementara 84% perusahaan mengharapkan AI menjadi kebutuhan pokok dalam keberlangsungan bisnis.
Namun ketika membahas mengenai pelatihan AI, hanya 22% pengusaha dan 17% karyawan yang menganggap pelatihan AI adalah prioritas.
Bagi perusahaan, hal paling utama adalah menarik talenta baru dan mempertahankan talenta yang sudah ada.
2. Perdebatan Work from Home
47% perusahaan menginginkan karyawan berada di kantor setidaknya dua atau tiga hari dalam seminggu, namun separuh dari karyawan mengatakan mereka hanya ingin datang ke kantor seminggu sekali, dan 34% ingin sepenuhnya bekerja dari rumah.
3. AI Generatif Adalah Sebuah Hal yang Normal
49% karyawan berharap untuk menggunakan AI dalam pekerjaan mereka pada bulan depan sementara 84% perusahaan mengharapkan AI menjadi kebutuhan pokok dalam keberlangsungan bisnis.
Namun ketika membahas mengenai pelatihan AI, hanya 22% pengusaha dan 17% karyawan yang menganggap pelatihan AI adalah prioritas.(*)