Data Tren Belanja Online di Tokopedia sepanjang Kuartal III 2023

Yunike Purnama - Jumat, 15 September 2023 21:31
Data Tren Belanja Online di Tokopedia sepanjang Kuartal III 2023Belanja online masih menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pascapandemi. (sumber: Tokopedia)

BANDARLAMPUNG - Belanja online masih menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pascapandemi. Hal ini sejalan dengan sebuah laporan yang menyebutkan bahwa 82% masyarakat Indonesia memilih berbelanja berbagai produk kebutuhan lewat platform e-commerce.* Tingginya animo masyarakat tersebut juga tercermin dari data tren belanja online di Tokopedia sepanjang kuartal III 2023.

Kepala Divisi Corporate Affairs Tokopedia, Antonia Adega mengatakan, “Beberapa kategori produk yang paling laris di Tokopedia selama kuartal III 2023, antara lain Fesyen, Otomotif, Elektronik, Rumah Tangga dan Kebutuhan Sehari-hari atau Groceries (seperti Makanan dan Minuman, Kesehatan serta Perawatan Tubuh).” Tokopedia pun mengungkap tren belanja online sepanjang kuartal III 2023 dibandingkan dengan kuartal II 2023.

Intip tren belanja online kuartal III 2023 dan promo Tokopedia supaya makin hemat
“Pada kategori produk Fesyen di Tokopedia, pakaian adat, seragam koki dan long john menjadi beberapa produk terlaris, dengan rata-rata peningkatan transaksi hampir 1,5 kali lipat. Untuk mengakomodasi tingginya permintaan masyarakat akan produk fesyen wanita, pria, maupun muslim atau modest wear, Tokopedia mengadakan kampanye, seperti Women in Style dan Galeri Fashion Pria dengan harga mulai Rp50.000 dan cashback hingga Rp500.000,” ujar Antonia.

Di sisi lain, pada kategori produk Otomotif, beberapa produk yang paling banyak dibeli masyarakat lewat Tokopedia, yaitu mobil, motor dan kunci helm, dengan rata-rata peningkatan transaksi hampir 1,5 kali lipat. “Masyarakat bisa mendapatkan berbagai produk otomotif melalui Tokopedia Garage dengan diskon hingga 90%,” ungkap Antonia.

Di kategori produk Elektronik, beberapa produk terlaris di Tokopedia, antara lain monitor komputer, optical drive dan perangkat membaca buku digital (e-reader), dengan rata-rata peningkatan transaksi hampir 2 kali lipat.

Tingginya tren belanja online e-reader selaras dengan data Perpustakaan Nasional yang menyebutkan tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia naik dengan rata-rata nasional sebesar 63,8 poin.*** Tokopedia pun menghadirkan Mega Electrodeals untuk mempermudah masyarakat mendapatkan produk elektronik seperti e-reader dengan flash sale hingga Rp1 juta.

“Selain itu, pada kategori produk Rumah Tangga di Tokopedia, kemasan makanan dan minuman (seperti food paper bag, box kardus makanan dan paper rice bowl), dekorasi (seperti slinger, lampu pohon Natal dan pohon Natal) serta kotak surat menjadi sejumlah produk terlaris, dengan rata-rata peningkatan transaksi lebih dari 3,5 kali lipat,” kata Antonia.

“Data itu menunjukkan kemasan ramah lingkungan untuk makanan dan minuman kian diminati masyarakat. Untuk terus mengajak pembeli, penjual dan mitra strategis lain menggencarkan aksi menjaga lingkungan, Tokopedia menghadirkan gerakan Tokopedia Hijau,” jelas Antonia. Hal tersebut sejalan dengan salah satu komitmen Tiga Nol GoTo, yaitu Nol Sampah.

Antonia juga menjelaskan, “Pada kategori produk Groceries di Tokopedia, obat mual dan pencernaan, foot spray dan cuka apel menjadi sejumlah produk yang paling laris, dengan rata-rata peningkatan transaksi lebih dari 10,5 kali lipat.”

“Untuk mempermudah masyarakat mengakses produk kebutuhan sehari-hari atau groceries–seperti makanan dan minuman, produk kesehatan serta perawatan tubuh–Tokopedia menyelenggarakan berbagai kampanye,” kata Antonia. Misalnya, Tokopedia NYAM! yang berisi berbagai produk makanan dan minuman dengan flash sale mulai dari Rp10.000; Tokopedia Beauty yang menyediakan berbagai produk perawatan tubuh, juga dengan flash sale mulai dari Rp10.000; dan Tokopedia Zona Sehat yang menghadirkan berbagai pilihan produk kesehatan dengan flash sale hingga 90%.

Hyperlocal Tokopedia dorong jumlah penjual di sejumlah wilayah naik 4,5 kali
Saat ini, di Tokopedia telah ada lebih dari 14 juta penjual, dimana hampir 100% pelaku UMKM. Di sisi lain, masyarakat di 99% kecamatan di Indonesia bisa mengakses lebih dari 1,8 miliar produk terdaftar dengan harga transparan melalui Tokopedia.

“Untuk terus meningkatkan daya saing pelaku UMKM di seluruh wilayah di Indonesia agar punya kesempatan yang sama dalam menciptakan peluang bisnis, sekaligus mempermudah pembeli mendapatkan produk kebutuhan yang lebih beragam dengan lebih cepat dan efisien, Tokopedia senantiasa menggencarkan inisiatif Hyperlocal,” jelas Antonia.

Antonia menambahkan, “Hyperlocal Tokopedia yang menerapkan teknologi geo-tagging memiliki berbagai manifestasi. Salah satunya, Kumpulan Toko Pilihan (KTP), halaman kurasi produk penjual terdekat dari lokasi pembeli. Ada pula Dilayani Tokopedia, layanan pemenuhan pesanan yang memungkinkan penjual menitipkan produk di gudang-gudang pintar Tokopedia para wilayah dengan permintaan tinggi.”

“Berkat inisiatif Hyperlocal dan manifestasinya, beberapa wilayah di Indonesia mengalami kenaikan tertinggi jumlah transaksi, antara lain Dogiyai (Papua Tengah), Maluku Barat Daya (Maluku), Banggai Laut (Sulawesi Tengah), Kolaka Utara (Sulawesi Tenggara) dan Kepulauan Sula (Maluku Utara) dengan rata-rata peningkatan hampir 3,5 kali lipat,” ungkap Antonia.

Sementara beberapa wilayah di Indonesia yang mengalami kenaikan tertinggi jumlah penjual, antara lain Bolaang Mongondow Timur (Sulawesi Utara), Boalemo (Gorontalo), Sumba Barat Daya (Nusa Tenggara Timur), Bombana (Sulawesi Tenggara) dan Maluku Tenggara Barat (Maluku) dengan rata-rata peningkatan lebih dari 4,5 kali lipat.

“Bahkan Tokopedia mencatat pengiriman terjauh pada kuartal III 2023 terjadi dari Aceh Tengah ke Jayapura untuk produk kopi,” tambah Antonia. “Kami juga melihat dampak positif pada pertumbuhan ekonomi berkat kehadiran Hyperlocal Tokopedia di berbagai wilayah di Indonesia. Berdasarkan riset Tokopedia dan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), sepanjang 2019-2021, rerata persentase pertumbuhan ekonomi di kota tanpa Hyperlocal tercatat sebesar 1,26%, sedangkan di kota dengan Hyperlocal Tokopedia angkanya lebih tinggi, yaitu 2,78%,” tutup Antonia. (*)

Editor: Redaksi
Tags Tren Belanja OnlineBagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS