Fintech Lending Dukung Keberlangsungan UMKM Selama Pandemi

Yunike Purnama - Jumat, 25 Maret 2022 18:15
Fintech Lending Dukung Keberlangsungan UMKM Selama PandemiIlustrasi fintech. (sumber: Pixabay)

BANDARLAMPUNG - Dukungan pembiayaan menjadi salah satu aktivitas kunci yang dihadirkan oleh perusahaan teknologi finansial atau fintech dalam membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia bangkit dari dampak Covid-19.

Hal ini diperkuat oleh temuan-temuan dalam riset terbaru yang dilakukan oleh Tenggara Strategics berjudul “Beyond Lending: Membangun Ketahanan UMKM di Masa Pandemi Covid-19 - Studi Kasus Investree 2020-2021”.

Dalam riset ini, Tenggara Strategics melakukan penelitian kuantitatif dan kualitatif kepada 275 Borrower pada platform fintech lending Investree yang berasal di berbagai kota di Indonesia.

Lebih lanjut, riset ini bertujuan untuk memahami sejauh mana dampak finansial dan sosial yang diberikan oleh perusahaan fintech lending, khususnya Investree, dalam membantu pelaku UMKM bertahan menghadapi badai Covid-19.

Hasil riset Tenggara Strategics menyatakan akses pembiayaan yang difasilitasi oleh Investree telah mendukung keberlangsungan bisnis pelaku UMKM selama pandemi sejak 2020 hingga 2021.

Dari aspek keuangan/ekonomi, Investree membantu pelaku UMKM tetap beroperasi sekaligus meningkatkan pendapatan. Sebanyak 96 persen Borrower Investree dari segmen mikro–atau Borrower dengan jumlah pinjaman kurang dari Rp4,5 juta per tahun–dapat mempertahankan atau meningkatkan pendapatannya selama masa pandemi.

Selain itu, Investree diklaim turut berperan dalam membuka lapangan pekerjaan baru. Setelah pinjamannya disalurkan melalui Investree, 21 persen Borrower dari segmen small/kecil–atau Borrower dengan jumlah pinjaman kurang dari Rp5,5 miliar per tahu dan 62 persen Borrower dari segmen medium/menengah–atau Borrower dengan jumlah pinjaman lebih dari Rp5,5 miliar per tahun–mampu menciptakan lapangan pekerjaan pada masa pandemi (1.407 dan 1.175 secara berurutan).

Executive Director Tenggara Strategics Riyadi Suparno, mengatakan dalam paparannya, selama pandemi Covid-19 berlangsung, mayoritas pelaku UMKM mengalami penurunan pendapatan sebagai pengaruh dari permintaan yang menurun.

“Akibatnya, pelaku UMKM seringkali harus bertahan dengan mengurangi jumlah sumber daya manusia yang dipekerjakan oleh mereka. Untungnya, akses pembiayaan yang difasilitasi oleh perusahaan fintech lending bisa membantu dan mendukung pelaku UMKM dalam meningkatkan pendapatan mereka. Tak hanya itu, pelaku UMKM bahkan berhasil menambah lapangan pekerjaan atau mempertahankan tenaga kerja,” ujarnya, Jumat, 24 Maret 2022.

Menurut hasil riset , akses pembiayaan yang disediakan juga meningkatkan inklusi keuangan, dengan 39 persen dari para Borrower mendapatkan pinjaman pertama mereka dari platform fintech lending.

Lebih dari 80 persen Borrower Investree dari segmen mikro, kecil, dan menengah mampu berpindah ke industri baru selama pandemi. Serta lebih dari 70 persen Investree dari segmen mikro, kecil, dan menengah mampu menambah produk atau jasa baru selama pandemi.

“Investree akan terus menggenjot upaya untuk memberikan dukungan kepada pelaku UMKM di Tanah Air melalui kemudahan dan kecepatan akses pembiayaan berbasis teknologi digital," kata Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi.

Riset ini menggunakan metode penelitian campuran yang menggabungkan penelitian kuantitatif berupa survei dan penelitian kualitatif berupa wawancara mendalam untuk pengumpulan data.

Sudah diwawancarai 275 Borrower Investree di seluruh Indonesia yang menerima pinjaman selama pandemi. Sampel dipilih untuk mewakili peminjam di seluruh jenis dan segmen pinjaman.

Terkait kinerja Investree sebagai perusahaan, hingga Februari 2022, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp14,75 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp9,62 triliun dengan rata-rata tingkat imbal hasil 16,5 persen p.a. dan rata-rata TKB90: 99,37%. (*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS