Festival Kopi Gayo 2023, Cara Petani Kopi Berbagi Ilmu dan Pengalaman
Yunike Purnama - Sabtu, 11 November 2023 19:38ACEH - Festival Panen Kopi Gayo 2023 kembali digelar di tiga desa di Aceh Tengah dan dua kecamatan, yakni desa Kelitu pada tanggal 11-12 November, Bukit Sama 18-19 November dan Paya Tumpi Baru 25- 26 November 2023. Acara tersebut menjadi wadah bagi para petani untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam budidaya kopi yang berkelanjutan.
Selain itu, Festival Panen Kopi Gayo 2023 menjadi ajang silaturahmi bagi para petani kopi. “Dengan festival ini kami bisa saling bersilahturahmi, berdiskusi dan membuka wawasan kembali untuk keberlanjutan kopi Gayo ditengah tantangan saat ini yang semakin kompleks,” ujar petani kopi di Aceh Tengah, Aman Akram dikutip dari siaran pers, Sabtu 11 November 2023.
Festival ini juga menjadi ajang promosi budidaya kopi yang berkelanjutan. Terdapat prinsip-prinsip yang harus dipenuhi untuk budidaya berkelanjutan seperti pemupukan organik, praktik-praktik penanaman yang ramah lingkungan, dan perlindungan hutan di sekitar perkebunan.
Semakin banyak praktik-praktik pertanian berkelanjutan, semakin banyak petani yang berhasil dan semakin kuat industri kopi masyarakat, semakin besar pula kontribusi mereka terhadap penyediaan makanan yang cukup dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat
Di luar prinsip tersebut, Kebudayaan Gayo ternyata juga memiliki ritual tersendiri dalam mengolah lahan. Berbagai bentuk ritual itu menciptakan hubungan harmonis antara manusia dengan alam. Ritual doa ni kupi yang menunjukan rasa sayang kepada tanaman kopi yang dalam mantranya menyebutkan bahwa tanaman kopi ditanam di alam yang baik. Kemudian ritual Nayang yang tujuannya membersihkan sumber air untuk memastikan air yang baik untuk kesuburan tanah dan tanaman.
Selain itu, terdapat edukasi lainnya perihal menjaga ekosistem agar tidak hanya sekedar meningkatkan produktivitas kopi. Salah satu langkahnya yaitu dengan diversifikasi. Melalui cara tersebut, petani dapat mengandalkan sumber pendapatan lainnya, seperti pertanian tanaman pangan atau peternakan apabila panen kopi tidak berlimpah.
Festival panen kopi gayo lebih dari sekadar perayaan hasil pertanian kopi, festival ini juga membantu untuk membangun masa depan yang lebih terjamin dalam hal pangan.
Oleh karenanya, acara itu diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa-desa penyelenggara melalui pemajuan dan pengembangan potensi kebudayaan desa dengan menjaga nilai-nilai kebudayaan setempat sebagai modal untuk melanjutkan kehidupan.
Festival Panen Kopi Gayo yang diinisiasi Hardiansyah Ay telah enam kali diselenggarakan sejak tahun 2017. Kegiatan ini didukung oleh Direktoral Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, berkerjasama dengan Gayo Kultural Lab dan masyarakat desa-desa yang terlibat dalam penyelenggaraan.
Festival Panen Kopi Gayo menyuguhkan berbagai bentuk kegiatan seperti pertunjukan kesenian tradisional, ritual tradisi, atraksi kopi, workshop kebun dan kopi, pasar kopi dan kuliner, permainan tradisional dan pagelaran Jazz Panen Kopi. (*)