Emiten Perbankan Big Caps Berpotensi Jadi Pemberat Gerakan IHSG Hari Ini
Yunike Purnama - Jumat, 23 Juni 2023 10:50JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan hari ini, Jumat, 23 Juni 2023, sementara emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar (big caps) berpotensi jadi pemberatnya. Pada perdagangan kemarin, Kamis, 22 Juni 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,75% di posisi 6.652,26 setelah sebelumnya bergerak di rentang 6.652,26-6.717,97.
Sebanyak 214 saham menguat, 298 saham menurun, dan 235 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi mencapai Rp8,4 triliun.
Founder WH Project William Hartono mengatakan, setelah suku bunga acuan BI diumumkan tidak berubah, IHSG ditutup dengan pelemahan yang dipimpin oleh emiten big caps di sektor perbankan. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang merupakan emiten perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar ditutup melemah 0,82% di posisi Rp9.050 perlembar.
Kemudian, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI/BBRI) menyusut 1,79% di level Rp5.475 perlembar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI/BBNI) melemah 0,55% di harga Rp9.050 perlembar, sedangkan saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menurun 0,75% di level Rp1.330 perlembar.
- Naik Tipis! Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Jumat, 23 Juni 2023
- Bentuk Ekosistem Digital, Jasa Raharja dan Fordigi BUMN Lanjutkan Roadshow ke Universitas Hasanuddin
- Private Placement Maharaksa Biru (OASA) Disetujui, Siap Cari Investor Pengembangan EBT
William mengatakan, mungkin ada sebagian investor yang merasa aneh dengan merosotnya emiten-emiten perbankan meskipun kebijakan moneter yang ditempuh oleh BI sesuai dengan ekspektasi pasar.
Menurut William, merosotnya emiten perbankan pada perdagangan kemarin disebabkan oleh prospek sahamnya yang dinilai kuran menarik. Pasalnya, dengan suku bunga yang tidak naik, maka pendapatan bunga kredit pun dikhawatirkan tidak akan bertumbuh.
"Hal ini membuat sektor perbankan menjadi relatif tidak menarik sehingga aksi lepas saham pun terjadi," ujar William dikutip dari riset harian, Jumat, 23 Juni 2023.
Sebagai informasi, BI memutuskan untuk menahan suku bunga di level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur yang diselenggarakan pada 21-22 Juni 2023 kemarin.
Selain mempertahankan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) di level 5,75%, RDG juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga deposit facility di level 5% dan suku bunga lending facility di posisi 6,5%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2%-4% pada sisa tahun 2023 dan 2024.
William menyebutkan bahwa setelah penutupan perdagangan kemarin, IHSG kembali ke area demand zone dengan tekanan dari emiten-emiten bjg caps di sektor perbankan.
Respon negatif terhadap emiten-emiten yang memiliki bobot besar terhadap indeks pun dikatakan William dapat menjadi faktor yang melemahkan IHSG hari ini.
Selain itu, sentimen pun datang dari bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) yang terindikasi belum akan menghentikan kenaikan atau memangkas suku bunga di tahun ini.
Pagi ini, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.652,26, dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang disebutkan di atas, William memprediksi IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah di kisaran 6618 – 6754.