Ekspor Komoditas Pertanian Lampung Caturwulan I 2021 Naik 37%
Eva Pardiana - Rabu, 28 April 2021 17:01Kabarsiger.com, Bandar Lampung – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Lampung kembali mengapresiasi pelaku usaha di sektor pertanian yang telah berhasil meningkatkan signifikan volume ekspornya di pasar global.
Berdasarkan data Indonesian Quarantine Full Automation System (IQFAST) pada caturwulan pertama tahun 2021, Karantina Pertanian Lampung berhasil memfasilitasi ekspor komoditas pertanian sebanyak 540,62 ribu ton dengan nilai ekonomis sebesar Rp4,063 triliun dan menerbitkan sertifikat kesehatan komoditas pertanian sebanyak 3.005.
Volume ekspor tersebut meningkat sebanyak 37% dibanding periode sama tahun 2020 yang hanya berhasil menfasilitasi ekspor komoditas pertanian sebanyak 393,54 ribu ton dengan nilai ekonomi Rp2,474 triliun dan menerbitkan sertifikat kesehatan sebanyak 2.379.
“Ekspor komoditas Pertanian asal Lampung meningkat di caturwulan pertama tahun 2021 dan hal ini patut kita syukuri karena produk pertanian Lampung masih primadona dan diminati pasar internasional,” ungkap Muh. Jumadh, Kepala Karantina Pertanian Lampung melalui keterangan tertulisnya (27/4/2021).
Menurut Jumadh, untuk mendukung Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pihaknya selaku koordinator peningkatan ekspor pertanian di Lampung terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong ekspor produk pertanian, karena masih banyak hasil pertanian asal Lampung yang berpotensi ekspor.
“Kami secara intens melakukan bimbingan teknis, sanitari dan fitosanitari sebagai persyaratan negara tujuan ekspor, meningkatkan sinergisitas instansi terkait serta memberikan percepatan layanan karantina supaya komoditas ekspor mampu bersaing di negara tujuan,” ujar Jumadh.
Pacu Ekspor Pertanian Langsung dari Asalnya
Jumadh juga menjelaskan, saat ini masih ada beberapa komoditas pertanian yang belum dapat diekspor secara langsung dari Lampung, melainkan melalui daerah lain seperti manggis dan sarang burung wallet. Kendalanya karena Lampung belum memiliki fasilitas rumah kemas (packing house) sebagai tempat pengolahan.
"Kedepan kami akan mendorong supaya semua komoditas pertanian asal Lampung bisa diekspor langsung dari daerah asalnya. Dengan cara ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah termasuk meningkatkan kesejahteraan petaninya," ujar Jumadh.
Menurut Jamil, selaku otoritas karantina pertanian pihaknya akan terus memacu ekspor pertanian dengan melakukan penguatan kesisteman perkarantinaan, seperti fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana diantaranya fasilitas rumah kemas untuk manggis dan sarang burung walet.
“Dukungan pemerintah daerah yang baik, serta kerja sama petani dan juga pelaku usaha yang sinergis akan dapat meningkatkan volume dan pasar ekspor yang terus berkelanjutan. Semoga dalam waktu dekat dapat kita realisasikan bersama ekspor langsung dari Lampung,” pungkas Jamil.
Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, mengatakan meningkatnya ekspor komoditas pertanian lampung dengan mampu bersaing di pasar global ini merupakan prestasi yang harus dipertahankan, mengingat masing-masing negara tujuan memiliki persyaratan teknis yang ketat. (VA)