JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan ekonomi Tanah Air tetap solid sepanjang tahun 2023. Hal ini ditandai dengan dicatatkannya kinerja positif pada sejumlah indikator seiring dengan aktivitas pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19 yang terus berlangsung.

Dalam laporan Article IV Consultation tahun 2023, IMF menyebut bahwa RI telah berhasil menunjukkan kinerja makroekonomi yang baik, didukung oleh penerapan kebijakan moneter dan fiskal yang berhati-hati. "Kebijakan forward looking dan sinergi telah berhasil membawa Indonesia menghadapi tantangan global pada tahun 2022 dengan pertumbuhan yang sehat, tekanan inflasi yang menurun, dan sistem keuangan yang stabil," kata Direktur Eksekutif Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangan resmi Senin, 26 Juni 2023.

IMF pun memberikan catatan positif pada berbagai kebijakan yang telah diteken oleh pemerintah selama tahun 2022. Salah satunya soal keberhasilan dalam kembali mematuhi batas maksimal defisit fiskal sebesar 3% lebih cepat dari yang diperkirakan.

• Stok Hewan Kurban Jelang Iduladha Capai 2,7 Juta Ekor
• Indonesia Infrastructure Finance Rombak Jajaran Komisaris
• Simak! Link Pengumuman Seleksi Penerimaan PKN STAN 2023

Di sisi lain, IMF juga menyoroti aksi reformasi ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, termasuk implementasi UU Cipta Kerja dan UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. “IMF mendorong kelanjutan reformasi pada regulasi yang ada untuk kemudahan berinvestasi, meningkatkan pendalaman pasar keuangan, dan mengurangi dampak negatif dari pandemi,”

Dalam laporannya, IMF memproyeksikan kinerja ekonomi Indonesia tetap kuat dengan sedikit moderasi di tahun 2023.

Beberapa hal yang menjadi rekomendasi IMF kepada pemerintah di antaranya adalah normalisasi kebijakan fiskal dan moneter sebagaimana kondisi pre-pandemi, keberlanjutan kebijakan sektor keuangan yang mendukung pertumbuhan inklusif, serta reformasi kebijakan secara lebih luas guna mendorong pertumbuhan jangka menengah. (*)