Dukung Anak Berprestasi dengan Tingkatkan Kepercayaan Diri
Redaksi - Senin, 18 September 2023 08:07BANDAR LAMPUNG – SD 1 Fransiskus Tanjungkarang menyelenggarakan seminar parenting pada Sabtu (16/9/2023) di aula SMP Fransiskus Bandar Lampung. Kepala SD 1 Fransiskus Suster Emmanuella mengatakan sebagai orang tua, kita harus mendampingi anak-anak dalam tumbuh kembangnya, karena keberhasilan seorang anak adalah kerja sama antara guru dan orang tua.
Dalam agenda bertajuk Parenting is a Journey Filled with Laughter, Tears, and Memorable Moments itu, Suster M. Levita F.S.G.M. bertindak sebagai narasumber.
Narasumber menjelaskan pentingnya fondasi atau dasar dari pembentukan karakter anak. Menurutnya, lebih baik membentuk karakter di masa golden age daripada nanti memperbaiki karakter anak anak yang sudah rusak.
- Pengajuan PMN Rp10 Triliun Ditolak, Ini Tanggapan Erick Thohir
- Selain Cocok untik Investasi, Berikut 5 Rekomendasi Populer di Singapura
- Review dan Outlook IHSG Periode Pekan Kedua September 2023
"Orang tua harus mengambil langkah pertama yang tepat. Di belakang anak anak yang mempunyai percaya diri tinggi ada orang tua yang percaya terhadap anaknya terlebih dahulu," katanya.
Suster menambahkan menjadi orang tua adalah adalah sebuah sebuah identitas yang melekat. Bagaimana menghadapi generasi stroberi, yakni generasi yang terlihat baik dan cantik dari luar tetapi akan hancur ketika mendapatkan sedikit tekanan.
"Menjadi orang tua merupakan sebuah seni, mereka membutuhkan kehadiran orang tua, dan ketika kita sudah dipilih menjadi orang tua sebenarnya kita sudah dimodali oleh Tuhan, namun yang menjadi masalah adalah apakah kita sadar dan mengetahuinya," ucapnya.
Selain itu, narasumber juga memaparkan bahwa cara kita berkomunikasi dengan anak anak adalah faktor penting dalam membentuk karakter dan rasa percaya diri pada anak.
- Mengenal SR019, SBN Syariah dengan Imbal Hasil Tertinggi
- Modus Bandar Judi Online dengan Peretasan untuk Promosi di Dunia Maya
- Satpol PP Klaim Tidak akan Gunakan Kekerasan saat Relokasi Pedagang PKL
Menurutnya, membatasi rasa percaya diri anak malah menjadi blunder yang membuat anak menjadi rendah diri dan tidak percaya diri. Anak akan memiliki citra diri yg negatif, merasa bodoh jelek dan buruk. Lalu, anak akan menjadi sulit berteman atau menjalin relasi serta sering kesepian, menyendiri, dan terisolasi.
Di akhir penjelasannya, Suster mengajak orang tua untuk hidup bahagia dan bisa bermanfaat dan berkontribusi kepada keluarga. "Kita harus hadir, terlibat, dan berikan hati. Present hadir dengan sepenuh hati. Berikan kesempatan untuk berhasil. Beri kesempatan untuk gagal. Hidup itu tidak selalu berhasil dan itu prosesmu untuk matang. Jangan permalukan mereka di depan guru atau teman. Kenali anak dan karakter yang berbeda beda. Terima dia apa adanya," katanya. (RIL)