JAKARTA - Delapan perusahaan Indonesia masuk daftar Forbes The Global 2000 Tahun 2023. Secara berturut-turut perusahaan tersebut adalah BRI (307), Mandiri (418), BCA (462), Telkom (787), BNI (930), Bayan (983), Adaro (1.393), dan Garuda Indonesia (1.572).

Bank BRI dinobatkan sebagai perusahaan publik terbesar versi Forbes The Global 2000 Tahun 2023. BRI menempati peringkat terbaik yakni 307, meningkat dibandingkan pencapaian tahun lalu yakni peringkat 349 secara global.

Forbes The Global 2000 berisikan daftar 2.000 perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan penjualan (sales), laba (profit), aset (assets), dan nilai pasar (market value). 

• BI: Mei 2023 Penjualan Eceran Turun (mtm)
• UMKM Merapat! tSurvey.id Hadirkan Layanan Terbaru
• Asuransi Astra Berhasil Raih Penghargaan di Top CSR Awards 2023

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan prestasi tersebut merupakan bukti bahwa pihaknya mampu menjaga kinerja positif yang berkelanjutan dengan manajemen risiko yang sangat terukur. 

“Hal ini tentu menjadi prestasi bagi perseroan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, BRI tetap mampu menjaga kinerja positif," ujar Sunarso dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (14/6/2023).

Dia mengungkapkan, hal tersebut diraih BRI dengan kembali fokus pada pemberdayaan dan penyelamatan segmen UMKM di masa sulit, serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional. 

"Oleh karena itu, sangat layak jika prestasi tersebut didedikasikan bagi seluruh nasabah BRI dan Insan BRILiaN (pekerja BRI) di seluruh Indonesia,” ucapnya.

BRI terbukti menghasilkan catatan impresif pada 4 indikator penilaian. Mulai dari segi profit yang mencapai US$ 3,45 miliar atau sekitar Rp51,4 triliun secara tahunan (yoy). 

Selain itu, dari sisi asets BRI juga mencapai US$ 119,84 miliar atau setara Rp1.865,64 triliun, tumbuh double digit sebesar 11,18% dari tahun sebelumnya. 

Sementara itu, dari segi penjualan (sales), BRI telah mencatatkan angka sebesar US$ 13,16 miliar atau sekitar Rp195,8 triliun, dan market value BRI mencapai sebesar US$ 53,79 miliar atau Rp799,2 triliun.

“Terbukti, melalui kinerja perseroan yang positif tersebut kami mampu mempertahankan peringkat teratas di Indonesia serta mampu naik peringkat secara internasional. Ini membuktikan bahwa keberadaan perusahaan BUMN kian diapresiasi oleh dunia luar," imbuh Sunarso.

Ke depan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk meng-create value, baik dari aspek ekonomi maupun sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.(*)