Cara Mengatasi Keuangan Keluarga yang Sering 'Boncos'

Yunike Purnama - Sabtu, 17 Juli 2021 10:58
Cara Mengatasi Keuangan Keluarga yang Sering 'Boncos'Tips Cara Mengatasi Keuangan Keluarga yang Sering 'Boncos' (sumber: Shutterstock)

Kabarsiger.com, BANDARLAMPUNG - Permasalahan utama sebuah keluarga yang sering terjadi adalah seputar keuangan. Bisa karena kekurangan uang, kelebihan uang, ataupun sebab bimbang bagaimana mengendalikan uang apalagi untuk orang yang penghasilannya pas-pasan, sementara kebutuhan sering melebihi pendapatan.

Begitu berartinya uang pada zaman sekarang, sehingga uang dapat menjadikan senang serta dapat jadi sumber malapetaka, sehingga banyak terjadi keluarga berpisah berai serta timbul masalah-masalah keluarga sebab permasalahan uang. Padahal untuk mencapai keluarga yang sejahtera harus bisa meminimalisasi konflik yang ada dalam keluarga.

Dalam sebuah keluarga sumber pendapatan keluarga utamanya adalah berasal dari suami, namun saat ini banyak para istri yang juga mandiri secara finansial untuk membantu perekonomian keluarga. Tak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan keluarga itu memang banyak, apalagi ditambah dengan keinginan yang bermacam-macam dan belanja yang tidak karuan, hal inilah yang membuat keuangan menjadi boncos.

Melihat kondisi perekonomian saat ini akibat pandemi COVID-19 membuat pendapatan dan pengeluaran keluarga menjadi tidak terkontrol pada umumnya. Padahal biasanya bekerja di kantor, sekolah secara langsung namun sekarang harus dilakukan di rumah sehingga menyebabkan tagihan listrik, pulsa, WiFi, dan lain sebagainya menjadi membengkak.

Terlebih lagi bagi orang yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) merasakan beban yang berat dikarenakan bingung akan sumber pendapatannya berasal dari mana pasca pandemi COVID-19 ini. Oleh karena itu, perencanaan keluarga sangat penting untuk dilakukan layaknya sebuah perusahaan yang memiliki catatan keuangannya untuk bisa melanjutkan strategi ke depannya, maka sebuah keluarga yang paham akan manajemen keuangan keluarga akan lebih pandai dalam mengatasi permasalahan ekonomi keluarga khususnya. Keluarga yang kurang paham bagaimana pengelolaan keuangan yang baik biasanya akan “keteteran”.

Ada beberapa keluarga yang merasakan betapa sulitnya mengelola keuangan di masa pandemi seperti saat ini. Meskipun para ibu rumah tangga sudah irit dan hemat tapi tetap saja sering boncos. Terpenuhinya kebutuhan tiap keluarga bukan hanya ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan yang dimiliki, namun jika keluarga tersebut bisa mengelola keuangannya dengan baik maka pendapatan yang kecil pun bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Lalu, bagaimana sih mengelola keuangan yang efektif anti boncos di era pandemi seperti saat ini?

1. Biasakan membuat perencanaan keuangan

Perencanaan keuangan dalam keluarga sangat penting untuk dilakukan, bukan hanya untuk perusahaan saja. Keluarga yang belum memahami bagaimana perencanaan keuangan yang baik itu lebih mudah kocar-kacir.

Hal pertama yang dapat dilakukan yaitu mendata seluruh pemasukan yang ada dalam keluarga. Setelah sudah, langkah kedua yaitu membuat daftar rutin pengeluaran wajib bulanan seperti tagihan listrik, WiFi, biaya sekolah anak, kebutuhan dapur, makanan pokok, protokol kesehatan seperti masker, hand sanitizer, vitamin dan obat-obatan.

Kemudian langkah ketiga, yaitu membuat daftar alokasi pendapatan untuk menabung ataupun investasi agar dana yang dimiliki bisa dimanfaatkan dengan baik. Selanjutnya, apabila semua sudah selesai dan masih ada sisa dana maka itu baru bisa digunakan dengan bebas seperti untuk membeli baju, membeli makanan di luar ataupun ditabung lebih baik. Terlebih lagi dalam kondisi pandemi seperti ini yang umumnya banyak orang yang pendapatannya menurun dan pas-pasan sehingga perencanaan keuangan ini sangat cocok untuk dipraktikkan.

2. Tentukan prioritas kebutuhan keluarga

Ini adalah hal yang paling utama bagi setiap keluarga agar pengeluaran bisa teralokasi dengan baik. Misalnya antara tagihan listrik, wi-fi, dan keinginan beli baju baru lebih mendesak mana? Pastinya tagihan rumah tangga karena jika hal tersebut ditunda maka akan bisa menyebabkan telat bayar dan denda yang kian membengkak.

3. Menyiapkan biaya tidak terduga

Meskipun kita sudah melakukan perencanaan keuangan dengan sebaik mungkin, tetap tidak bisa dipungkiri bahwa dana tidak terduga kerap kali datang. Apabila sebuah keluarga tidak mempunyai biaya tidak terduga biasanya akan kebingungan, berbeda dengan yang sudah menyiapkan dana tak terduga tersebut akan lebih merasa aman. Untuk itu, alangkah baiknya jika pemasukan keluarga tidak seluruhnya dihabiskan namun, disisihkan juga untuk biaya tak terduga. Misalnya, pada situasi pandemi COVID-19 ini kondisi Kesehatan bisa saja menurun secara tiba-tiba sehingga begitu pentingnya untuk mengkonsumsi vitamin atau obat-obatan secara rutin serta persiapan dana untuk pengobatan lainnya.

4. Cicil tagihan dan stop penggunaan kartu kredit atau pinjaman

Menggunakan kartu kredit atau melakukan pinjaman memang sangat membantu terpenuhinya kebutuhan bahkan keinginan, namun apabila pemakaiannya tidak terkontrol maka itu akan jauh lebih membebani keluarga. Bunga yang tinggi dan tagihan yang menumpuk itulah yang akan menjadi beban di kemudian hari. Untuk itu, pergunakan uang sesuai kebutuhan yang benar-benar penting dan berhenti menggunakan kartu kredit atau pinjaman lainnya.

5. Catat semua pemasukan dan pengeluaran setiap hari

Mencatat semua pemasukan dan pengeluaran perharinya ini juga perlu dilakukan agar kita bisa mengetahui ke mana saja dana yang kita miliki ini, apakah sudah sesuai dengan perencanaan keuangan yang telah dibuat sebelumnya atau belum. Selain itu, pencatatan ini bisa menjadi pengingat agar lebih hemat dan hati-hati dalam menggunakan uang.

6. Mulai lakukan hal kreatif

Dikarenakan pandemi COVID-19 ini lebih banyak waktu di rumah, maka ini bisa menjadi peluang besar untuk mendapatkan pemasukan secara mudah misalnya lakukan hal-hal kreatif seperti berbisnis online yang sedang marak terutama semenjak virus corona ini mewabah. Dengan melihat kebutuhan banyak orang yang diperlukan sekarang seperti berjualan masker, hand sanitizer, vitamin ini juga sangat bisa membantu menambah pemasukan keluarga.

Selain berbisnis, hal kreatif yang bisa dilakukan adalah tetap meningkatkan produktivitas misalnya membuat konten bermanfaat di media sosial ataupun mulai menjadi content creator di YouTube yang mana apabila kanalnya sudah berkembang pesat maka bisa juga menjadi sumber pemasukan.

Nah, semoga tips-tips tersebut bisa Anda praktikkan ya agar terhindar dari boncos pada keuangan keluarga. (*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS