BANDARLAMPUNG – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengumumkan bahwa perseroan sudah resmi menggunakan satu sistem pasca aksi korporasi merger antara 3 bank syariah BUMN.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan proses integrasi ini merupakan proses panjang yang sudah berjalan selama 6 bulan terakhir.

“Hari ini kita mengumumkan BSI sudah berjalan dengan single system, satu core banking, satu sandi BI, satu sandi kliring, satu pelaporan dan semuanya satu. Semua ini bisa berjalan baik atas kerja sama dari nasabah dan dukungan pemangku kepentingan, serta regulator yang sudah membantu,” ujar Hery pada konferensi virtual, Senin (1/11/2021).

• BSI Hadirkan Layanan Pembiayaan pembiayaan Mitraguna Online
• Pengangkatan Direktur Baru Marketing Telkomsel
• BTN Siapkan Suku Bunga untuk Kaum Millenial

Per 1 November, BSI sudah menerapkan satu core banking system dari Bank Syariah Mandiri yang sebelumnya sudah ditetapkan. Adapun perseroan juga sudah menggunakan satu sandi kode bank yang tercatat di Bank Indonesia, yaitu 451. Dengan ini, core banking dan kode bank dari BRI Syariah dan BNI Syariah sudah dinon aktifkan.

Adapun BSI hingga Juli 2021 lalu sudah melakukan roll out atau konversi pada 726 kantor-kantor cabang BRI Syariah dan BNI Syariah. Lalu, sebanyak 8,5 juta rekening nasabah ex BRI Syariah dan BNI Syariah juga sudah selesai dimigrasikan ke sistem yang baru pada Agustus 2021 lalu. Proses migrasi ini selesai dalam kurun waktu 6 bulan, lebih cepat 4 bulan dari target yang ada.

“Customer base yang kita miliki saat ini mungkin lebih dari 15 juta dan tentunya ini merupakan benefit yang cukup bagus bagi BSI. Untuk proses akusisi, para nasabah juga terus kita encourage untuk menggunakan aplikasi BSI Mobile,” jelas Hery. (*)