BRI Bidik 5 Juta Nasabah Ultra Mikro Baru pada 2022

Yunike Purnama - Selasa, 26 April 2022 09:04
BRI Bidik 5 Juta Nasabah Ultra Mikro Baru pada 2022Konferensi pers virtual kinerja BRI kuartal I 2022, Senin, 25 April 2022. (sumber: Tangkapan layar)

JAKARTA - Holding ultra mikro menargetkan 5 juta nasabah baru pada 2022. Adapun holding ultra mikro terdiri dari tiga entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

"Di tahun 2022, kita tetapkan targetnya di 2022 ini bsa melayani 5 juta nasabah baru di segmen ultra mikro dan kita layani dengan layanan gabungan," kata Direktur Utama BRI, Sunarso dalam paparan kinerja BRI kuartal I 2022, Senin, 25 April 2022.

Dalam rangka penggabungan layanan, dibentuklah kantor untuk kolokasi holding ultra mikro yang dinamakan SENYUM, atau sentra layanan ultra mikro. Sunarso mengatakan, jumlah sentra layanan ultra mikro juga akan terus diperbanyak seiring dengan bertambahnya nasabah.

"Jadi sekarang kita sudah punya 143 colocation SENYUM, dan di 2022 ini kita ingin naikkan 1.000 kantor sentra layanan ultra mikro," kata dia.

Untuk mencapai target-target tersebut, dibentuk tim gabungan antara BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM), yakni Brigade Madani.

Tim ini akan mengakselerasi pencapaian target bisnis dan strategic initiatives, serta memperkuat ketangguhan UMKM dan mengakselerasi inklusi keuangan. Ditargetkan sinergi Ultra Mikro akan mampu melayani 55 juta nasabah baru hingga 2024, sehingga dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan.

BRI Berhasil Salurkan Kredit Rp 1.075 Triliun pada Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI mencatat, total nilai penyaluran kredit menjadi Rp 1.075,93 triliun hingga kuartal I-2022. Angka tersebut tumbuh 7,43 persen secara year on year (yoy).

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pencapaian laba BRI tak lepas dari pulihnya perekonomian nasional serta menggeliatnya aktivitas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan core business BRI.

"Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit perbankan nasional di kuartal I 2022 sebesar 6,65 persen" ujarnya dalam Konferensi Pers Laporan Kinerja Kuartal I-2022, Senin, 25 April 2022.

Secara umum, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,24 persen yoy dari Rp 826,85 triliun di akhir Maret 2021 menjadi Rp 903,29 triliun di akhir Maret 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,95 persen.

Sunarso merinci, penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 13,55 persen. Lalu, segmen konsumer tumbuh 4,56 persen dan segmen kecil dan menengah tumbuh 3,96 persen.

NPL Turun

Sunarso menambahkan, keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit diatas rata rata industri perbankan nasional diiringi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang tercatat sebesar 3,09 persen pada akhir Maret 2022.

Angka ini tercatat menurun apabila dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 3,30 persen. Selain itu, kualitas kredit yang membaik tersebut juga disebabkan oleh restrukturisasi kredit terdampak covid yang saat ini terus menurun secara gradual.

Hingga akhir kuartal I 2022 tercatat restrukturisasi kredit terdampak Covid sebesar Rp144,27 triliun, atau telah turun sebesar Rp.103,75 triliun apabila dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi yang mencapai Rp248,02 triliun.

Dengan kinerja yang positif dan fundamental perseroan yang semakin sehat, serta strategic response yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian global, BRI optimistis kinerja di tahun ini akan dapat melampaui kinerja sebelum masa pandemi Covid-19. (*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS