Bisnis Paylater Optimis Bakal Cerah Pada Tahun Depan
Yunike Purnama - Jumat, 11 November 2022 09:53JAKARTA - PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) optimistis bisnis Buy Now Pay Later (BNPL) akan terus tumbuh ke depannya. Hal ini terlihat dari kebutuhan masyarakat untuk pendanaan terutama barang konsumsi masih cukup tinggi.
"Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, masyarakat membutuhkan dana yang cepat. Dengan kondisi tersebut, paylater adalah jawabannya," kata Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu dikutip Jumat, 11 November 2022.
Di samping itu, masyarakat Indonesia juga masih banyak yang belum mendapatkan akses pendanaan. Misalnya seperti kartu kredit yang penetrasinya masih sangat sedikit. Selain itu, pinjaman tunai juga masih terbilang mini penetrasi.
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Jumat, 11 November 2022
- Layanan Ortopedi Dapat Dibiayai BPJS Kesehatan, Simak Skema Penjaminannya
- Pertamina Patra Niaga Raih 3 Penghargaan BUMN Branding & Marketing Award
Di sinilah paylater dinilai menjawab semua itu dengan kemudahan yang diberikan. Seperti dana untuk pembelian barang akan semakin mudah didapatkan.
"Apalagi generasi milenial saat ini sudah serba digital. Sehingga mereka memanfaatkan jasa paylater ini. Dengan begitu bisnis paylater semakin tumbuh," jelasnya.
- Tarif Cukai Rokok Resmi Naik 10 Persen di 2023
- Serunya Gen Z Talent Activation di Lampung, Pesan Erick Thohir: Cerdas Digital Bebas Stunting
- Pemkot Bandar Lampung Buka Seleksi PPPK 2022, Kuota 307 Formasi Guru
Untuk tumbuh dan berkembangnya bisnis paylater di Indonesia, Yohanes menyarankan pihak penyelenggara dalam menjalankan bisnis paylater harus melengkapi mitigasi risiko kredit dengan menggunakan data skor kredit seperti yang dilakukan oleh bank maupun multifinance.
Menurutnya, baik itu data kredit atau data alternatif tetap harus diperkuat. Jangan hanya mengandalkan informasi seperti data, nama, dan alamat saja. Namun, tetap harus memiliki data lainnya yang bisa diolah. sehingga bisa menjadi bagian dari pembuatan kredit skor atau mitigasi risiko.
"Para penyelenggara layanan paylater harus sudah sadar atas mitigasi risiko jangan sampai bisnis ini dilarang untuk dijalankan. Dengan begitu, harapannya kredit macet tidak semakin tinggi lagi ke depannya," pungkasnya. (*)