BI Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat untuk Cinta Rupiah

Eva Pardiana - Senin, 11 Oktober 2021 22:10
BI Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat untuk Cinta RupiahKepala Seksi Layanan Bank Non-Bank Perwakilan BI Provinsi Lampung Hendra Irawan saat memberikan materi soal “Cinta, Bangga, Paham Rupiah” dalam rangkaian Workshop Jurnalistik bagi Wartawan Regional Lampung, Sabtu (9/10/2021), di Grand Elty Krakatoa, Kalianda, Lampung Selatan. (sumber: Kabar Siger/ Chairil Anwar)

LAMPUNG SELATAN – Sebagai mata uang negara, rupiah tidak sekadar alat pembayaran yang sah, tetapi juga simbol kedaulatan dan pemersatu bangsa. Untuk itu, masyarakat harus cinta, bangga, dan memahami rupiah.

Benang merah itu tersimpul dalam acara Workshop Jurnalistik bagi Wartawan Regional Lampung yang diselenggarakan Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung, Sabtu (9/10/2021), di Grand Elty Krakatoa, Kalianda, Lampung Selatan.

Kepala Seksi Layanan Bank Non-Bank Perwakilan BI Provinsi Lampung Hendra Irawan mengangkat tema “Cinta, Bangga, Paham Rupiah” untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengenali, merawat, dan menjaga mata uang NKRI tersebut.

“Dengan mengenali rupiah, kita dapat mengetahui keasliannya, sehingga dapat terhindar dari uang palsu,” kata dia.

Untuk mengenali rupiah, lanjut dia, dapat dilakukan dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang.

Yang dapat diperhatikan saat memeriksa uang adalah warna uang rupiah asli dapat dilihat dengan jelas dan terang. Terlihat pula benang pengaman uang, logo perisai yang berubah warna, dan gambar tersembunyi ketika lembar uang dilihat dari sudut tertentu.

Dengan cara meraba, kata Hendra, ada beberapa titik pada uang yang terasa kasar saat diraba. Bagi tunanetra, ada pula garis bantu pada sisi uang yang terasa timbul saat diraba.

“Setiap nominal uang, punya jumlah garis bantu yang berbeda-beda, sehingga saudara kita yang tunanetra tetap dapat menggunakan dan mengenali rupiah,” katanya.

Cara terakhir adalah diterawang. Beberapa gambar yang ada pada rupiah saat diterawang adalah gambar pahlwan dan logo BI.

Hendra juga mengajak masyarakat untuk tidak merusak rupiah dengan cara melipat, mencoret, men-stapler, meremas, dan membasahi rupiah.

Rangkaian Workshop Pelatihan Wartawan Regional Lampung dilaksanakan selama tiga hari, Jumat sampai Minggu (8–10/10/2021).

Pada hari pertama, agenda pelatihan diisi oleh materi soal QRIS dan mengenai cinta, bangga, dan paham rupiah. Pada hari kedua disuguhkan materi soal kebanksentralan, komunikasi BI di era digital, serta materi jurnalistik dan media digital. Sementara itu, pada hari ketiga akan diisi oleh outbound. (RIL)

Editor: Eva Pardiana

RELATED NEWS