BI Prediksi Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Tetap Terjaga
Yunike Purnama - Selasa, 12 September 2023 05:21JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global menyebabkan nilai tukar Rupiah pada akhir Agustus 2023 secara point to point melemah sebesar 0,98% dibandingkan dengan akhir Juli 2023.
Sementara secara tahunan (yoy), nilai tukar Rupiah menguat 2,22% dari level akhir Desember 2022. Nilai tersebut juga lebih baik dibandingkan dengan nilai tukar mata uang berkembang lainnya seperti Rupee India, Baht Thailand, dan Peso Filipina yang masing-masing mengalami depresiasi sebesar 0,06%, 1,06%, dan 1,54%.
Meski demikian, BI memprakirakan stabilitas nilai tukar Rupiah tetap terjaga ke depannya sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia, inflasi yang rendah, dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.
- Bank Dunia: Driver Ojol Mayoritas Rentan Terjebak Hutang dan Minim Perlindungan
- Jasa Raharja dan Fordigi BUMN Ajak Ribuan Mahasiswa di Bali Tingkatkan Kemampuan Digital
- Pemerintah Perlu Membatasi Penggunaan Kendaraan Pribadi untuk Kurangi Polusi Udara
- Anak Buah Luhut Paparkan Progres Investasi Starlink Milik Elon Musk di Indonesia
“BI memprakirakan stabilitas nilai tukar Rupiah tetap terjaga sejalan dengan kebijakan stabilisasi Bank Indonesia,” ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Erwindo Kolopaking.
Dalam hal ini, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Erwindo mengungkapkan, BI juga akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar valas, efektivitas implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor dari Barang Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).
“Hal ini sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023, serta penerbitan instrumen operasi moneter (OM) yang pro-market untuk mendukung pendalaman pasar uang dan mendorong masuknya aliran portofolio asing,” ungkapnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, BI mencatat pada periode 4 – 8 September 2023, nilai tukar rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.320 per dolar AS (US$). Sedangkan untuk Yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun naik ke 6,56%.
Kemudian, Indeks dolar AS (DXY) menguat ke level 105,06. Yield UST (US Treasury) Note tenor 10 tahun naik ke level 4,244%. Pada pagi hari Jumat, 8 September 2023, nilai tukar Rupiah dibuka pada level (bid) Rp 15.320 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,55%.(*)