JAKARTA -  Bank Indonesia (BI) menjalin kerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi dalam upaya meningkatkan literasi keuangan UMKM melalui pemanfaatan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK).

Deputi Gubernur BI, Juda Agung menjelaskan bahwa tujuan dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan literasi keuangan UMKM melalui penggunaan SIAPIK.

"UMKM perlu didorong untuk mampu meningkatkan kapasitasnya dalam manajemen keuangan sehingga mampu menganalisis kinerja keuangannya melalui pencatatan keuangan," ungkapnya dalam keterangan resmi dikutip Jumat 9 Mei 2023.

• DJP Raup Rp12,5 Triliun dari Pajak Digital hingga Mei 2023
• Jelang Umumkan Cadangan Devisa RI, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
• Tips 3 Langkah Sukses Dirikan Startup

Kerja sama tersebut dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah ditandatangani dalam acara Kick Off Sinergi Mendorong Akses Keuangan UMKM melalui Pemanfaatan SIAPIK (SEMANGAT SIAPIK).

Penandatanganan PKS dilakukan dengan beberapa Perguruan Tinggi, di antaranya adalah Politeknik Keuangan Negara STAN, Universitas Trisakti, Universitas Hasanudin, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Andalas.

Melalui sinergi ini, BI berharap UMKM dapat naik kelas dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia.

BI berharap, peningkatan literasi keuangan UMKM melalui SIAPIK ini dapat mempermudah UMKM untuk mengakses pembiayaan, pasar, dan meningkatkan kapasitas produksi. Selain itu, upaya ini juga merupakan langkah BI dalam mencapai target porsi pembiayaan perbankan kepada UMKM sebesar 30% pada tahun 2024, sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden RI.

Penandatanganan PKS dilakukan dengan beberapa Perguruan Tinggi, di antaranya adalah Politeknik Keuangan Negara STAN, Universitas Trisakti, Universitas Hasanudin, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Andalas.

Melalui sinergi ini, BI berharap UMKM dapat naik kelas dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia.

BI berharap, peningkatan literasi keuangan UMKM melalui SIAPIK ini dapat mempermudah UMKM untuk mengakses pembiayaan, pasar, dan meningkatkan kapasitas produksi. Selain itu, upaya ini juga merupakan langkah BI dalam mencapai target porsi pembiayaan perbankan kepada UMKM sebesar 30% pada tahun 2024, sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden RI.(*)