BI 7DRRR November 2021 Masih Sebesar 3,5 Persen

Yunike Purnama - Kamis, 18 November 2021 15:32
BI 7DRRR November 2021 Masih Sebesar 3,5 PersenRapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 November 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 3,5 persen. (sumber: Tangkapan layar YouTube Bank Indonesia)

JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 November 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 3,5 persen.

Begitu juga dengan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 4,25 persen.

"Setelah melihat berbagai penilaian atas berbagai hal, RDG 17-18 November 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7DRRR sebesar 3,5 persen," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG virtual, Kamis (18/11/2021).

Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan sistem keuangan dari dampak masih tingginya ketidakpastian pasar global. Meski sasaran dan tingkat inflasi masih tetap rendah demi mendukung pemulihan ekonomi. 

Selain itu, lanjut Perry, BI terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut, melalui berbagai langkah.

Langkah tersebut antara lain melanjutkan kebijakan nilai tukar rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar serta melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stance kebijakan moneter longgar atau akomodatif.

Selain itu, menurut Perry, memperkuat kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan pendalaman analisis pada kelompok bank-bank terbesar yang memiliki pangsa kredit 70 persen dari industri.

Kemudian mempertahankan kebijakan merchant discount rate QR Indonesia Standar (QRIS) bagi UMKM sebesar nol persen sampai 30 Juni 2022 untuk menjaga kesinambungan akseptasi dan penggunaan QRIS.

Selanjutnya melakukan kegiatan promosi serta investasi perdagangan di Jepang, Inggris, Cina, AS, Rusia, Brunei Darussalam, dan Singapura, pada November-Desember 2021 serta sosialisasi penggunaan LCS dengan bekerja sama dengan instansi terkait.

"BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan KSSK dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit pembiayaan kepada dunia usaha, kepada sektor prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, ekspor serta inklusi ekonomi dan keuangan," kata Gubernur Bank Indonesia tersebut.(*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS