BEI Beberkan Dampak Peran Iran - Israel Terhadap IHSG
Yunike Purnama - Selasa, 16 April 2024 18:56JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah antara Iran dan Israel sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta sejumlah bursa Asia lainnya.
Tercatat pada perdagangan sesi pertama Selasa, 16 April 2024, IHSG terpantau turun 1,95% atau 142,32 poin menjadi 7.144,55. Selama sesi tersebut, IHSG bergerak dalam kisaran 7.066 hingga 7.285 poin.
Sejumlah saham di Bursa Asia pun juga mengalami pelemahan. Contohnya, Hang Seng Index Hong Kong (HSI) turun 1,58%, diikuti oleh Shanghai Composite Index (SSEC) yang mengalami penurunan 1,11%, dan Straits Times Index Singapura (STI) yang melemah 0,86%. Sementara itu, Nikkei 225 Index Tokyo (N225) tetap stabil.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy mengatakan terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pelemahan IHSG hari ini, baik dari dalam negeri maupun dari skala global.
"Dari global, terjadinya peningkatan tensi politik antara negara-negara Timur Tengah pasca serangan lebih dari 300 drone dan rudal oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024 waktu setempat," ujar Irvan melalui keterangan tertulis pada Selasa, 16 April 2024.
- Kenali IEP dan IEV untuk Beli Saham Pemantauan Khusus
- Dirut Jasa Raharja Turut Serta Rakor dan Evaluasi Arus Balik Lebaran 2024
- Seluruh Korban Kecelakaan di Km 58 Teridentifikasi, Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris
- Jasa Raharja Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Tinjauan ke Pelabuhan Panjang dan Bakauheni
Sebagaimana telah diketahui, konflik antara Iran dan Israel juga mempengaruhi harga komoditas. Harga minyak mentah dunia melonjak dan diperkirakan dapat mencapai level US$100 per barel sebagai dampak dari eskalasi yang meningkat.
Selain itu, katanya lagi, kenaikan imbal hasil Surat Utang Amerika Serikat seiring meningkatnya inflasi AS dan dinamika geopolitik juga menjadi penyebab pelemahan IHSG. Bahkan, nilai tukar rupiah merosot hingga mencapai Rp16.171 pada pukul 14.00 WIB.
Dari sisi sentimen domestik, beberapa data ekonomi yang dirilis dalam dua minggu terakhir juga ikut memengaruhi penurunan IHSG, seperti tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2024 yang mencapai 3,05% secara tahun ke tahun (YoY).
Angka inflasi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan Februari 2024 yang sebesar 2,75% YoY. "Tidak hanya itu, cadangan devisa pada bulan Maret 2024 turun menjadi US$140,4 miliar, dibandingkan dengan bulan Februari 2024 yang mencapai US$144 miliar," jelas Irvan.
Irvan juga mengungkapkan periode libur panjang Idulfitri 1445 H juga turut berkontribusi pada pelemahan IHSG di tengah berbagai sentimen ekonomi global yang terjadi. “Libur panjang Lebaran di Indonesia berlangsung dari tanggal 8 hingga 15 April 2024, sehingga penyesuaian pasar baru terjadi pada hari ini.”
Di sisi lain, indeks bursa global seperti Vietnam, Taiwan, China, Korea Selatan, Jepang, Filipina, dan Australia telah mencatat penurunan lebih dari 2% dalam dua hari terakhir sejak Jumat, 12 April 2024. "Hal ini menunjukkan adanya penyesuaian IHSG sejalan dengan akumulasi risiko pasar selama periode libur," tambah Irvan.(*)