Balai Bahasa Lampung Gelar Pelatihan Membaca Kritis dan Analitis bagi Siswa SMA/SMK di Pesawaran

Eva Pardiana - Senin, 15 September 2025 09:09
Balai Bahasa Lampung Gelar Pelatihan Membaca Kritis dan Analitis bagi Siswa SMA/SMK di PesawaranBalai Bahasa Provinsi Lampung menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Membaca Kritis dan Analitis bagi siswa SMA/SMK di SMA Negeri 1 Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Jumat (12/9/2025). (sumber: Balai Bahasa Provinsi Lampung)

PESAWARAN – Balai Bahasa Provinsi Lampung menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Membaca Kritis dan Analitis bagi siswa SMA/SMK di SMA Negeri 1 Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Jumat (12/9/2025). Program strategis ini bertujuan meningkatkan kemampuan literasi tingkat lanjut melalui penguatan keterampilan berpikir kritis, logis, dan analitis dalam memahami teks, baik fiksi maupun nonfiksi.

Pelatihan dirancang untuk membekali siswa dengan teknik membaca yang memungkinkan mereka menganalisis struktur informasi, mengevaluasi argumentasi, serta menyusun kesimpulan yang rasional. Kegiatan ini juga menjadi respons atas temuan bahwa kemampuan literasi membaca peserta didik di Indonesia masih tergolong rendah, khususnya dalam aspek berpikir kritis dan analitis.

Acara dibuka dengan sambutan perwakilan Balai Bahasa Provinsi Lampung, Yudo Suryo Hapsoro. Ia menegaskan bahwa literasi tidak sekadar membaca dan menulis, melainkan juga membentuk sikap kritis dan pemikiran analitis agar siswa mampu memahami wacana maupun informasi yang beredar di internet serta kehidupan sehari-hari.

Kepala SMA Negeri 1 Kedondong, Hj. Sukma, M.Pd., yang hadir membuka acara secara resmi, berharap para siswa dapat memanfaatkan materi yang disajikan dengan baik. “Ilmu yang diperoleh hendaknya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Materi inti disampaikan oleh Dr. Eka Sofia Agustina, M.Pd., yang memaparkan tahapan membaca kritis dan analitis. Sesi berlangsung interaktif, diawali tes awal menggunakan aplikasi daring, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai berbagai jenis cara membaca, tahapan berpikir kritis—prabaca, membaca aktif, analisis, evaluasi, hingga sintesis—serta cara membangun pertanyaan yang kritis dan analitis.

Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu mengenali struktur dan informasi utama dalam teks, membedakan fakta dan opini, mengidentifikasi hubungan sebab-akibat, serta mengomunikasikan penilaian secara logis. Selain itu, kegiatan ini juga bermanfaat bagi guru pendamping yang dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam proses pembelajaran. (*)

Editor: Eva Pardiana
Bagikan

RELATED NEWS