Asuransi Properti Jadi Fokus Bisnis Andalan Tugu Insurance
Yunike Purnama - Jumat, 14 Oktober 2022 05:50
BANDAR LAMPUNG - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) mencatatkan pertumbuhan premi asuransi properti sebesar 32% secara tahunan (yoy) atau menjadi Rp 1,35 triliun pada semester I 2022.
Direktur Teknik Tugu Insurance Syaiful Azhar mengatakan, bisnis asuransi properti saat ini menjadi salah satu lini bisnis andalan perusahaan. Terlebih, produk asuransi ini menanggung risiko kerusakaan bangun.
Perusahaan melindungi bangunan industri seperti pabrik, gudang, toko, pusat perbelanjaan hingga bangunan non industri seperti rumah tinggal, apartemen, kantor, rumah sakit, sekolah maupun kampus apabila terjadi kerusakan pada bangunan.
- Astra Life Kembangkan Produk Hingga Layanan Digital Untuk Proteksi Karyawan
- Telah Diuji Lemigas, Pertamina Pastikan Pertalite Sesuai Standar
- Erick Thohir Targetkan Produksi Gula Nasional Tembus 5,7 Juta Ton
"Kami meyakini bahwa pemulihan ekonomi di Indonesia memberikan dampak baik bagi proyek-proyek di sektor properti serta meningkatkan permintaan konsumen atas properti komersial maupun kreditnya," kata Syaiful dalam keterangan resminya dikutip Jumat, 14 Oktober 2022.
Adapun hingga akhir Juni 2022, Tugu Insurance mencatatkan perolehan produksi premi bruto konsolidasian sebesar Rp 3,53 Triliun, naik 25% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Saat ini, lini bisnis asuransi di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan. Berdasar data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), premi asuransi properti mencapai Rp 14,96 triliun, atau naik 36,4% yoy pada kuartal II 2022.
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Kamis, 7 Oktober 2022
- Petunjuk Teknis Imigrasi soal Paspor Indonesia Berlaku 10 Tahun
- Kemenkominfo dan Siberkreasi Gelar Webinar Konsep Bisnis Digital Marketing untuk Sumatra dan Sekitarnya
Tak hanya itu, perolehan total produksi premi industri asuransi umum mencapai Rp 46 triliun atau naik sebesar 20% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 38,4 triliun.
"Tidak heran bila lini bisnis ini (properti) menjadi penyumbang terbesar produksi premi industri di tanah air dengan perolehan pangsa pasar mencapai 32,5%," pungkasnya. (*)