Akibat Pertamax Naik, Pengguna Pertalite Bisa Tembus 80%
Chairil Anwar - Senin, 04 April 2022 16:09JAKARTA — Pemerintah sudah menetapkan penyesuaian harga pada bahan bakar minyak (BBM) berjenis RON 92 atau Pertamax. Harga BBM Pertamax naik menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya hanya berkisar Rp9.000 per liter.
Penyesuaian harga yang dilakukan Pertamina itu rupanya memberi dampak bagi kebiasan konsumen yang kini mulai berubah. Masyarakat mulai memilih untuk mengonsumsi BBM Pertalite ketimbang Pertamax mengingat harganya yang kini telah terpaut jauh.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menerangkan proporsi pengguna Pertalite kini bertambah setelah diberlakukannya kebijakan penyesuaian harga tersebut.
"Saya kira akan menyentuh 80% (proporsi pengguna Pertalite)," jelas Mamit kepada TrenAsia.com Senin, 4 April 2022.
Angka tersebut terhitung naik tipis dari angka proporsi pengguna Pertalite sebelum diberlakukannya kebijakan penyesesuian harga Pertamax, yakni sebesar 76%.
Meski demikian, Mamit menerangkan proporsi pengguna Pertalite yang bertambah akibat migrasi pengguna tersebut kemungkinan akan berangsur turun. Hal itu karena masyarakat cepat atau lambat akan merasakan perbedaan dari kedua jenis BBM tersebut.
- Manfaat Puasa Ramadan Untuk Kesehatan hingga Kecerdasan Otak
- Awal Ramadan Telkomsel Uji Jaringan di 15.371 Km Jalur Mudik
- Satgas Covid-19 Bagikan Tips Mudik Lebaran 2022
"Itu pun tidak berlangsung lama, karena nanti pengguna Pertamax yang beralih ke Pertalite akan kembali menggunakan Pertamax karena mereka sudah merasakan adanya perbedaan dari menggunakan Pertamax ke Pertalite," terang Mamit.
Mamit menerangkan pengguna Pertamax rata-rata merupakan masyarakat golongan menengah ke atas yang paham akan manfaat dari BBM beroktan tinggi.
Walaupun begitu, meningkatnya permintaan Pertalite akibat penyesuaian harga Pertamax juga patut diwaspadai. Hal itu untuk mengurangi potensi terjadinya kelangkaan stok bagi ketersediaan Pertalite pada waktu mendatang.
"Sudah sepatutnya ada pembatasan penggunanya. Untuk pengguna mobil mewah dan mobil baru kita harapkan tidak menggunakan Pertalite. Begitu juga untuk PNS dan pegawai BUMN kita minta untuk menggunakan pertamax agar subsidi pemerintah ini tepat sasaran," ujar Mamit.
Melalui perhitungannya, Mamit menyampaikan dampak dari migrasi ini tidak terlalu signifikan. Presentase dari perpindahan pengguna tersebut berada di kisaran 20-25% dari total konsumen BBM Pertamax. (CA)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Farhan Syah pada 04 Apr 2022