5 Kebiasaan yang Hanya Dimiliki Orang Berkepribadian Tenang, Bisa Yuk!
Yunike Purnama - Jumat, 01 Oktober 2021 09:21BANDARLAMPUNG - Ada sebagian orang yang dilihatnya selalu ribet, gampang stres, panik, berantakan, sampai membuat orang yang melihatnya juga stres. Ada pula sebagian lagi, yang selalu tampak tenang.
Nah, pasti kamu mau jadi tipe orang yang tenang ini, kan? Itu bisa diatur, kok. Orang yang berkepribadian tenang, gak serta merta bisa seperti itu, lho. Melainkan hasil latihan dari berbagai kebiasaan yang dilakukannya sehari-hari. Seperti kebiasaan berikut ini. Yuk, ikuti!
1. Berekspektasi sewajarnya
Kamu memang gak boleh pesimis. Namun, terlalu berharap juga sebaiknya dihindari. Ekspektasi yang kelewat tinggi bisa menyebabkanmu sulit beradaptasi ketika mendapati kenyataan yang gak sesuai dengan harapan.
Dengan berekspektasi sewajarnya, kamu gak akan kaget kalau ternyata rencanamu yang sudah disusun dengan matang mengalami kendala. Mindset demikian akan membuatmu selalu siap dengan apa pun yang terjadi. Makanya, kamu bisa tenang!
2. Bertanggung jawab atas tindakan, bukan hasil
Selama menjalani hidup, sedikit sekali hal-hal yang bisa kamu kendalikan sepenuhnya. Selalu ada faktor x yang memberi hasil gak sesuai harapan.
Itulah kenapa orang yang tenang, bertanggung jawab terhadap tindakan yang dipilih, bukan pada hasil yang diraih. Karena kamu gak bisa mengontrol hasil. Misalnya, sebagai mahasiswa, kamu sudah belajar keras supaya ujian bernilai bagus. Meski begitu, tetap saja ada kemungkinan pertanyaan-pertanyaan yang kamu gak akan mengira bakal keluar.
Kalau fokusnya pada hasil, kondisi di atas pasti bikin kamu down. Namun, orang tenang yang fokus pada tindakan, gak merasa masalah jika ada pertanyaan yang gak bisa dijawab. Yang penting sudah berusaha.
3. Menerapkan The Joy of Missing Out (JOMO)
Kamu sudah berencana pulang kantor ini gak ke mana-mana karena badan udah lelah banget. Namun, pas ada teman mengajak hangout, kamu khawatir ketinggalan hal yang menyenangkan bersama mereka dan akhirnya ikutan.
Ada banyak orang yang memilih kesenangan sesaat karena mengalami Fear of Missing Out (FOMO). Hal ini kemudian membuatmu mengorbankan komitmen diri sendiri. Dan pilihan ini, yang kerap bikin hati gak tenang, karena tahu, kamu sudah mengambil keputusan keliru.
Sebaliknya, orang yang tenang justru menikmati The Joy of Missing Out (JOMO).
Meski kamu melewati kesenangan hangout bersama teman-teman, tapi kamu puas karena berhasil mengambil keputusan yang tepat. Kamu sadar, kalau ikutan ngumpul, besoknya bakal mengantuk di tempat kerja karena kurang istirahat dan itu bisa membuat kamu tampak gak profesional.
4. Menerapkan batasan
Umumnya, penyebab kamu senantiasa tertekan dan khawatir, disebabkan susah mengatakan tidak pada permintaan orang lain, yang mengakibatkan beban kerjamu berlebihan. Atau, khawatir membuat temanmu tersinggung, sehingga mengiyakan saja pendapatnya, meski opinimu berlawanan. Gak heran, hidupmu jadi jauh dari ketenangan.
Hidup akan tenang, apabila mulai sekarang, kamu membiasakan untuk menolak bertanggung jawab terhadap permasalahan orang lain. Ya, mungkin kamu akan merasa gak nyaman terhadap rasa kecewa atau marah mereka, akibat mengatakan tidak.
Ketidaknyamanan itu hanya sementara. Sementara keuntungan jangka panjangnya, hidup jadi terasa lebih lapang, karena kamu hanya harus bertanggung jawab terhadap permasalahanmu sendiri.
5. Berteman dengan orang-orang yang suportif
Manusia adalah makhluk sosial. Karena itu, segigih apa pun kamu berusaha untuk positif, sikap orang-orang di sekitarmu pasti akan berpengaruh pada kondisi mental.
Sebagai contoh, setiap hari, kamu selalu melakukan self-talk positif. Namun, kalau ternyata pasanganmu sendiri selalu meremehkan, sering mengkritik, melontarkan komentar-komentar negatif, pasti mentalmu bakal kena juga dengan serangan kata-katanya itu.
Maka dari itu, jangan remehkan lingkaran orang dekatmu. Lakukan evaluasi, dan jaga jarak dengan mereka yang menjadi sumber stres. Biar hidupmu damai!(*)