10 Fakta Binturong Hewan yang Hampir Punah

Yunike Purnama - Senin, 09 Oktober 2023 07:11
10 Fakta Binturong Hewan yang Hampir PunahBinturong secara ilmiah dikenal sebagai Arctictis binturong, termasuk dalam keluarga Viverridae yang juga dikenal sebagai keluarga musang. (sumber: Ist)

BANDARLAMPUNG – Binturong secara ilmiah dikenal sebagai Arctictis binturong, termasuk dalam keluarga Viverridae yang juga dikenal sebagai keluarga musang. Binturong sering dijuluki dengan beberapa nama umum, salah satunya adalah "bearcat" karena kemiripan penampilannya dengan beruang dan kucing.

Tempat tinggal alami binturong melibatkan hutan-hutan tropis dan subtropis di wilayah Asia Tenggara, mencakup wilayah seperti India, Nepal, Bhutan, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Hewan yang menyerupai kucing ini memiliki kecenderungan sebagai makhluk arboreal, lebih sering berada di atas pohon daripada di permukaan tanah.

Tubuh binturong berotot dan relatif besar, dilapisi bulu berwarna hitam atau cokelat tua yang panjang dan lebat. Salah satu fitur uniknya adalah ekor yang sangat panjang dan bercabang, berfungsi untuk menjaga keseimbangan ketika mereka berpindah dari satu cabang pohon ke cabang lainnya.

Berikut 10 fakta unik binturong yang kini mendapat status perlindungan di beberapa negara karena terancam oleh hilangnya habitat hutan dan perburuan ilegal.

1. Deskripsi Fisik

Binturong memiliki penampilan yang unik dengan bulu yang panjang dan lebat, yang umumnya berwarna hitam atau coklat. Tubuhnya besar dan ramping dengan ekor yang panjang, hingga setengah panjang tubuhnya. Telinganya kecil dan bulat, sedangkan mata mereka besar memberikan kesan yang menggemaskan. Hewan ini juga memiliki cakar yang kuat untuk memanjat pohon.

2. Habitat dan Distribusi

Binturong umumnya menghuni hutan-hutan tropis, termasuk hutan hujan dan hutan pegunungan. Mereka ditemukan di sebagian besar wilayah Asia Tenggara, dari India timur laut melalui Indocina hingga Kepulauan Sunda di Indonesia dan Filipina.

3. Kebiasaan Arboreal

Binturong adalah hewan arboreal, yang berarti mereka lebih suka tinggal di pohon daripada di tanah. Mereka memiliki ekor yang panjang dan prehensil yang membantu mereka menjelajahi cabang-cabang pohon dengan mudah. Keberadaan mereka di pohon bukan hanya untuk mencari makan tetapi juga untuk menghindari predator dan berkomunikasi dengan sesama binturong.

4. Pola Makan

Binturong adalah hewan omnivora, yang berarti mereka makan segala sesuatu, mulai dari buah-buahan, daun, dan telur hingga burung dan mamalia kecil. Mereka juga dikenal suka memakan madu dan serangga. Gigi mereka yang kuat memungkinkan mereka mengunyah berbagai jenis makanan.

5. Bau Karakteristik

Salah satu fitur yang paling menonjol dari binturong adalah bau khas yang dimilikinya. Mereka mengeluarkan bau yang mirip dengan popcorn yang sudah agak basi. Kelenjar di pangkal ekor mereka menghasilkan senyawa khusus yang memberikan aroma ini, mungkin berperan dalam komunikasi dan pemmarkahan wilayah.

6. Kehidupan Sosial

Binturong umumnya adalah hewan yang soliter dan tidak terlalu agresif. Meskipun mereka biasanya menjalani hidup sendiri, ada laporan tentang pertemuan kelompok dalam beberapa situasi tertentu, terutama selama musim kawin. Komunikasi mereka melibatkan berbagai suara termasuk gemuruh, mendengus, dan suara 'mendengkur.'

7. Konservasi

Populasi binturong secara keseluruhan menghadapi tekanan dari hilangnya habitat dan perburuan. Meskipun mereka saat ini dikategorikan sebagai "Hampir Terancam" oleh IUCN, situasinya dapat memburuk jika upaya konservasi tidak ditingkatkan. Perlindungan habitat alami dan langkah-langkah untuk mengurangi perburuan akan menjadi kunci untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini.

8. Mitos dan Legenda

Di beberapa budaya, binturong dikaitkan dengan mitos dan legenda. Beberapa suku di Asia Tenggara mungkin menganggap binturong sebagai makhluk mistis atau membawa pertanda baik atau buruk. Keunikan penampilan dan perilaku mereka dapat memberikan inspirasi untuk berbagai cerita dan kepercayaan masyarakat setempat.

9. Keterlibatan Manusia

Interaksi manusia dengan binturong tidak selalu positif. Meskipun tidak sering dijadikan sebagai target perburuan langsung, binturong terkadang terjebak dalam perangkap yang ditinggalkan oleh pemburu. Selain itu, hilangnya habitat mereka akibat perambahan hutan dan pembangunan infrastruktur menjadi ancaman serius.

10. Pelestarian dan Pendidikan

Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi binturong dan habitatnya. Upaya pelestarian melibatkan penelitian, perlindungan habitat, dan pendidikan masyarakat tentang kebutuhan untuk menjaga keseimbangan ekosistem di mana binturong tinggal. (*)

Editor: Redaksi
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS