Prospek Saham GOTO Setelah Terima Suntikan Dana dari TikTok Rp23,27 Triliun
Yunike Purnama - Senin, 11 Desember 2023 16:00JAKARTA – Emiten perniagaan elektronik (e-commerce) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan akan menerima suntikan dana dari ByteDance Ltd induk TikTok kurang lebih US$1,5 miliar atau setara Rp23,27 triliun (asumsi kurs Rp15.617 per dolar AS).
Menanggapi investasi TikTok dalam GOTO, tim riset CGS-CIMB Sekuritas menyatakan bahwa investor dapat mempertimbangkan opsi speculative buy atau pembelian saham dengan tujuan spekulatif terhadap saham GOTO.
"Spec buy dengan support Rp100. Cut loss jika break di bawah Rp92," tulis Tim Riset CGS-CIMB Sekuritas dalam risetnya yang dipublikasikan pada Senin, 11 Desember 2023.
CGS-CIMB Sekuritas menambahkan jika saham GOTO berhasil mempertahankan level di atas Rp100, maka ada potensi kenaikan saham GOTO ke kisaran Rp116-Rp124 dalam jangka pendek atau short term.
Sebelumnya, Analis Bloomberg Intelligence Research Nathan Naidu pada Jumat, 8 Desember 2023 juga menuturkan potensi sinergi antara GOTO dan TikTok dapat meningkatkan daya tarik GOTO ke dana asing. Asal tahu saja kabar investasi TikTok ke GOTO telah mengemuka sejak awal pekan lalu.
"Sinergi potensial GOTO dengan TikTok dapat meningkatkan daya tarik GOTO ke investor asing, karena profitabilitasnya meningkat seiring dengan monetisasi yang lebih baik dan disiplin biaya," kata Naidu dalam risetnya.
Menurutnya, kolaborasi ini dapat berfungsi sebagai indikator yang positif bagi investor internasional yang tertarik untuk mendapatkan bagian dari pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, terutama setelah GOTO dimasukkan ke dalam indeks MSCI dan FTSE.
Sebab, dengan penggabungan kedua bisnis tersebut, diprediksi akan menjaring lebih dari 90% merchant merupakan pelaku UMKM. Para pelaku UMKM tersebut juga mendapatkan dukungan melalui berbagai program dari TikTok, Tokopedia dan Grup GoTo.
Berdasarkan data IDX Mobile pada perdagangan sesi I Senin, 11 Desember 2023, pukul 10.44 WIB, setelah pengumuman investasi TikTok, saham GOTO mengalami penurunan sebesar 9,26% menjadi Rp98 per saham dari harga pembukaan Rp109 per saham. Tercatat, rentang pergerakan harga saham berada di kisaran Rp96 hingga Rp110 per saham.
Sementara itu terkait frekuensi transaksi saham GOTO mencapai 80.500 ribu dengan volume perdagangan mencapai 14,6 miliar lembar saham. Selama sesi tersebut, nilai transaksi (turnover) dari emiten e-commerce ini mencapai Rp1,40 triliun dan kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp115,4 triliun.
Investasi TikTok Rp23,27 Triliun
Untuk diketahui, investasi tersebut mengubah struktur kepemilikan saham GOTO. Nantinya, TikTok akan menggenggam 75,01%. Sementara GOTO akan mempertahankan kepemilikan saham sebesar 24,99% di Tokopedia.
Manajemen GOTO menyampaikan bahwa investasi ini melibatkan penggabungan bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia di bawah naungan PT Tokopedia. Sehingga fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.
Menariknya, sebagai komitmen jangka panjang dalam mendukung operasional e-commerce perseroan, investasi ini tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia. Disampaikannya juga bahwa transaksi investasi TikTok ke Tokopedia akan dirampungkan pada kuartal I-2024 mendatang.
Meski begitu, untuk uji coba intregasi bisnis keduanya akan dilangsungkan pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada Selasa, 12 Desember 2023. Pada masa uji coba tersebut manajemen GOTO juga akan berkonsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait.
Hal tersebut selaras dengan inisiatif pemerintah Indonesia adanya Harbolnas diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital melalui pemberdayaan UMKM lokal. Hadir di aplikasi Tokopedia dan TikTok.
Melalui kesepakatan ini, manajemen GOTO juga menyoroti integrasi antara TikTok dan GoTo akan membuka peluang untuk memperluas manfaat bagi pengguna dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
GOTO juga akan terus berperan sebagai mitra ekosistem utama bagi Tokopedia, mengakses pasar yang lebih luas melalui layanan keuangan digital dari GoTo Financial dan layanan on-demand dari Gojek.
Keuntungan lainnya, manajemen aplikasi yang identik warna hijau itu juga akan menerima aliran pendapatan dari Tokopedia seiring dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut. (*)