Penipuan Investasi Digital Dinilai Mengancam Upaya Peningkatan Literasi Keuangan
Yunike Purnama - Rabu, 25 Mei 2022 10:09BANDARLAMPUNG - Peneliti dan praktisi edukasi serta publikasi di bidang financial technology (fintech) Gemal A.N. Panggabean menilai pemberitaan penipuan investasi digital seperti kasus Binomo hingga QuoteX membuat ekosistem investasi digital tercoreng. Penipuan tersebut bahkan mengancam upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan digital.
"Pemberitaan menjadi ranah yang paling penting dalam investasi digital. Saat investasi digital tercoreng seperti ini dan terjadi selama beberapa bulan, orang-orang cenderung mulai beralih ke investasi yang non digital," ungkap Gemal dalam keterangan tertulis pada Rabu, 25 Mei 2022.
Padahal menurutnya, tak semua investasi digital itu buruk. Bahkan sampai saat ini ada banyak jenis investasi digital yang bisa digunakan secara aman dan menguntungkan. Untuk itu, kepercayaan masyarakat terhadap investasi digital harus kembali direbut.
- Harga Emas Antam di Pegadaian Naik Rp 4.000 Menjadi Rp 1.027.000 per Gram
- Go Global, PGN Gas Pertamina dan Afiliasi SK E&S Teken Kerja Sama Jual Beli LNG Internasional
- Sinergi Guru, Pelajar, dan Orang Tua Sukseskan Implementasi Merdeka Belajar
Gemal mengatakan, masih banyak masyarakat Indonesia yang memerlukan tempat untuk memutarkan uang atau asetnya dengan cara yang aman, berizin resmi, dan menguntungkan.
Di sisi lain, masih banyak pula jenis dan platform investasi digital yang aman, tertib aturan pemerintah, dan menguntungkan.
Salah satu investasi digital yang paling menarik adalah aset kripto, seperti bitcoin. Ini sudah diakui pemerintah sebagai komoditas untuk trading. Meskipun saat ini harganya turun, namun ke depan harganya diyakini akan mengalami kenaikan.
"Sama juga dengan bentuk investasi digital lainnya, seperti crowdfunding, peer to peer lending, saham, asuransi, dan lain-lainnya. Kejadian-kejadian saat ini hanya kejadian biasa dimana market sedang mengalami tren penurunan. Ekosistem keuangan digital seperti fintech dan kripto atau blockchain itu cukup kuat. Dan ke depan, ini masih optimis," tegasnya.
Gemal mencontohkan seperti platform fintech berizin yang bisa membantu masyarakat dan perekonomian Indonesia selama masa pandemi.
Hanya saja, kondisi seperti belakangan ini membuat stakeholders perlu lebih fokus dan masif mengedukasi masyarakat. Edukasi yang dilakukan juga untuk membentuk opini masyarakat tentang investasi digital yang baik dan aman.
- Asuransi Astra dan Garda Oto Berhasil Raih Penghargaan sebagai Brand Pilihan
- Banjir Rob Tak Padamkan Semangat Siswa SDN 3 Kota Karang Jalani Ujian Sekolah
- Website Pakem Lampung Solusi Mudah Kredit UMKM, Simak Caranya!
Dia bilang, edukasi ini juga perlu dilakukan agar masyarakat tidak tertipu lagi dan menjadi tanggung jawab moral bersama. Selain itu, juga demi peningkatan literasi keuangan Indonesia.
"Ada banyak value atau nilai yang bisa diberitahukan kepada masyarakat tentang investasi digital. Mereka belum sepenuhnya paham. Ini yang menjadi PR bagi stakeholders, agar mereka tahu tentang investasi digital yang baik itu seperti apa. Banyak produk yang bisa dimanfaatkan, seperti pemberitaan kepada media, media sosial, atau dilakukan secara langsung lewat seminar dan webinar," pungkas Gemal.(*)