Ganjar Janji Undang KWT Liman Benawi Belajar Teknologi Pertanian di Jateng
Eva Pardiana - Sabtu, 22 Januari 2022 21:38LAMPUNG TENGAH – Puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Liman Benawi, Trimurjo, Lampung Tengah antusias menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Sabtu (22/1/2022).
Ganjar mengunjungi desa yang menjadi binaan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) itu untuk melihat pertanian yang dikembangkan KWT.
Ganjar menyempatkan diri melihat pertanian jagung yang dikelola KWT Liman Benawi. Di sana, ia mendengar keluhan anggota KWT tentang sulitnya air saat musim kemarau.
"Pakai teknologi, nanti saya undang ke Jawa Tengah ya. Di sana ada teknologi pertanian yang keren menggunakan bioreaktor kapal selam," kata Ganjar.
- Ganjar Pranowo Nyeruit Bareng Tokoh Adat Lampung
- Resmi Dikukuhkan, Pengurus Aptisi Wilayah II-B Lampung Siap Sinergi Bersama Pemprov
- Ingin Bisnis Tetap Relevan? Gunakan Strategi Brand Evolution sebagai Solusi
Tawaran itu langsung disambut antusias anggota KWT. Bukan hanya ingin belajar teknologi pertanian, mereka juga meminta Ganjar mengajak mereka wisata ke Borobudur. "Sekalian wisata ke Borobudur ya Pak, sudah lama kami pengen ke sana," teriak mereka kompak.
Ganjar hanya tersenyum mendengar permintaan mereka. Namun Ganjar sangat senang, melihat semangat ibu-ibu yang berkecimpung di dunia pertanian.
"Ibu-ibu ini hebat, mereka tergabung dalam organisasi KWT. Mereka mengembangkan pertanian, teorinya sudah benar karena bisa mengelola dengan baik. Tapi tadi cerita ada kendala, maka saya tawarkan bagaimana kalau masalah itu diselesaikan menggunakan teknologi pertanian," ucap Ganjar.
Ganjar berniat mengundang emak-emak KWT itu ke Jawa Tengah karena di Pati ada teknologi bioreaktor kapal selam. Teknologi itu bisa digunakan untuk mengatasi persoalan air.
"Jadi area-area yang kekurangan air bisa dipakai teknologi ini. Bagaimana memanfaatkan sampah kemudian diolah jadi bio gas, kemudian energinya untuk menggerakkan pompa penyedot air. Pupuk dan residu yang dihasilkan juga bisa dipakai untuk menyuburkan tanah," jelasnya.
Menurutnya, teknologi itu tidak terlalu rumit. Jika teknologi itu bisa diadopsi oleh KWT di Liman Benawi, maka persoalan kesulitan air bisa teratasi. "Makanya saya mau undang ibu-ibu KWT ini ke Jawa Tengah, untuk belajar di sana," tutupnya.
Tak hanya mengunjungi pertanian yang dikembangkan KWT, di Desa Liman Benawi itu Ganjar juga melihat sentra pengembangan aglonema yang dikelola masyarakat. Ganjar juga mampir ke puskesmas pembantu untuk melihat bakti sosial pemeriksaan ibu hamil. (*)