Erick Thohir: Presiden FIFA Rencana ke Indonesia 18 Oktober
Yunike Purnama - Minggu, 09 Oktober 2022 15:24JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan Presiden FIFA Gianni Infantino akan berkunjung ke Indonesia pada 18 Oktober 2022 mendatang.
Ia mengatakan bahwa tujuan dari Presiden FIFA ke Indonesia adalah untuk membantu pemerintah Indonesia perihal transformasi sepak bola di Tanah Air.
"18 Oktober, Presiden FIFA akan ke Indonesia dan bertemu dengan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyepakati beberapa hal dan kita sama-sama berharap pertemuan itu memberikan hasil yang baik," kata Erick dikutip dari TrenAsia.com pada Minggu, 9 Oktober 2022.
- Daftar Penyakit yang Tidak Dicover BPJS Kesehatan
- Spotify Akuisisi Kinzen untuk Jauhkan Podcast dari Konten Berbahaya
- Tak Hanya Hiburan, 4 Dampak Positif dari Hobi Menonton Film
Ia melanjutkan, dirinya sudah bertemu terlebih dahulu dengan Presiden FIFA di Doha, Qatar pada Rabu, 5 Oktober 2022 lalu.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Presiden FIFA akan berkantor di Indonesia untuk memastikan proses transformasi sepak bola di dalam negeri berjalan maksimal.
Ia juga menilai kunjungan FIFA ke Indonesia merupakan kesempatan emas bagi dunia sepak bola di Tanah Air khususnya memperbaiki tatanan serta tata kelola sepak bola Indonesia.
"Upaya ini tentunya memerlukan dukungan semua pihak, mulai dari klub, suporter, keamanan hingga stasiun televisi," kata Erick.
Sementara itu, Erick mengatakan, Presiden FIFA Gianni Infantion merasa terpukul dengan kejadian di Kanjuruhan itu.
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Senin, 3 Oktober 2022
- Kick Off BIK 2022, OJK Lampung Bersama ISPI Sosialisasi Fintech ke Sektor Peternakan
- President Director Asuransi Astra Rudy Chen, Raih Indonesia Financial Top Leader Awards 2022
Gianni, kata Erick, punya kesan positif terhadap sepak bola ketika masih kecil, namun apa yang terjadi di Malang sama sekali sangat berbeda.
"Presiden FIFA bercerita semasa kecil diajak oleh orang tuanya menonton sepak bola dan itu adalah pengalaman serta kegembiraan yang luar biasa. Tapi bayangkan kalau pengalaman dan kegembiraan yang harusnya terjadi, malah peristiwa nahas yang kita alami," ungkap mantan Presiden Inter Milan itu. (*)