Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA – PT XL Axiata Tbk (EXCL) berhasil mencatat kinerja keuangan positif pada kuartal III-2023. Emiten telekomunikasi dan provider ini berhasil membukukan laba bersih Rp1,01 triliun atau menanjak tipis 2,9% Year-on-Year (YoY) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yakni Rp988 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 22 November 2023, adapun laba sebelum pajak penghasilan XL Axiata berada di angka Rp1,25 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 4,78% YoY dibandingkan periode sama tahun lalu, Rp1,19 triliun.
Asal tahu saja peningkatan laba tersebut dikerek oleh pendapatan XL Axiata pada kuartal III-2023 yang mencapai Rp23,86 triliun. Angka itu menanjak 10,85% YoY dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu, yakni Rp21,59 triliun.
Namun, total beban perusahaan berkode emiten EXCL berada di level Rp20,39 triliun, Angka itu jauh lebih besar dibandingkan dengan total beban pada tahun lalu sebesar Rp18,57 triliun. Artinya beban yang dicatat XL Axiata pada kuartal III-2023 naik Rp9,8 triliun YoY.
Diketahui, kenaikan total beban itu salah satunya dikontribusikan oleh kenaikan beban penyusutan yang naik 9,6% YoY menjadi Rp8,41 triliun. Padahal pada periode tahun lalu, total beban penyusutan berada di angka Rp7,67 triliun.
Sementara itu, beban interkoneksi dan beban langsung lainnya bahkan lompat 15% secara tahunan menjadi Rp2,32 triliun dari sebelumnya Rp2,02 triliun. Di samping itu, beban keuangan XL Axiata juga naik 15,03% YoY menjadi Rp2,17 triliun dibandingkan periode tahun lalu, yakni Rp1,88 triliun.
Selain itu, EXCL juga mencatat bagian atas rugi entitas asosiasi sebesar Rp114,58 miliar. Jumlahnya meningkat kurang lebih 11 kali lipat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya senilai Rp9,63 miliar.
Pemaparan kinerja keuangan XL Axiata pada kuartal III-2023 di tengah isu merger dengan PT Smartfren Teleceom Tbk (FREN) yang masih urung juga menemui kejelasan. Malahan rumor merger itu bergeser ke soal harga pelaksanaan yang di bawah Rp50 per saham.
Pada Jumat, 10 November 2023, Corporate Secretary FREN James Wewengkang mengatakan pihaknya belum bisa mengumumkan informasi atau kejadian yang dapat diumumkan kepada publik. Sebaliknya, FREN terbuka dengan rencana konsolidasi tersebut.
"Dapat kami sampaikan bahwa FREN terbuka untuk melakukan pembicaraan mengenai rencana konsolidasi dengan pelaku industri lain yang bertujuan untuk efisiensi operasional, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham," jelas James dalam keterbukaan informasi.
Berada di tempat terpisah, Presiden Direktur FREN, Merza Fachys, menyatakan bahwa manajemen XL Axiata belum memiliki informasi lengkap mengenai tahapan diskusi yang tengah berjalan.
Sebab, kata dia, perbincangan mengenai merger berada dalam lingkup para pemegang saham perseroan. Ia juga menamabahkan, jika pihaknya belum dapat memastikan pada harga berapa kesepakatan merger akan tercapai.(*)