Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Penipuan berkedok cinta berkontribusi terhadap peningkatan angka penipuan setiap tahunnya.
Lunch Actually, aplikasi kencan online, melaporkan dalam keterangan resmi pada tahun 2020, 39% lajang di Indonesia menjadi korban penipuan melalui aplikasi kencan. Pada tahun 2021 jumlah tersebut mengalami peningkatan menjadi 42% dan pada 2022 mengalami peningkatan signifikan menjadi 54%.
Para penipu yang menggunakan kedok cinta seringkali memiliki kecerdasan dalam memanipulasi psikologi korban mereka. Para penipu cenderung memulai dengan berbicara tentang masalah-masalah pribadi mereka dengan maksud untuk mendapatkan simpati korban.
Selain itu, taktik lain yang sering digunakan oleh para penipu adalah mengaku memiliki anggota keluarga yang sedang sakit atau sekarat, memiliki bisnis yang tidak berjalan lancar, mencoba untuk berinvestasi dalam bisnis baru tetapi mengalami kesulitan.
Biasanya mereka juga mengklaim tidak memiliki keluarga atau teman dekat, serta menggambarkan diri mereka sebagai orang yang tidak punya siapa-siapa yang bisa mereka mintai bantuan.
Dari situ, secara perlahan para penipu akan meminta korban untuk memberikan bantuan berupa donasi atau bahkan meminjamkan uang.
Para penipu sering kali mengambil keuntungan dari keinginan untuk kedekatan emosional dan cinta pada orang yang masih lajang karena dianggap lebih mudah menerima hubungan romantis dan kebutuhan untuk ditemani. Dengan keterbukaan para penipu tentang masalah kehidupan pribadinya, para lajang cenderung cepat merasa tersentuh dan ingin berkontribusi untuk membantu mereka.
CEO dan Co-Founder Lunch Actually, Violet Lim membagikan tanda-tanda bahaya yang harus disimak yang umumnya digunakan oleh para penipu untuk menipu para lajang. Berikut adalah tanda-tandanya.
Jangan mudah percaya dengan seseorang yang menunjukkan gaya hidup mewah. Biasanya gaya hidup seperti itu ditunjukkan para penipu dengan memamerkan kendaraan mahal, berkeliling dunia, memamerkan barang mewah, dan sebagainya.
Pastikan Anda tidak langsung mempercayainya. Saat ini, apa pun bisa disewa termasuk barang-barang mewah.
Sebagian besar penipu online memiliki basis operasi di luar negeri. Dalam kasus yang jarang terjadi, mereka mungkin sering melakukan perjalanan bisnis atau ditempatkan sementara di luar negeri untuk urusan pekerjaan. Mereka cenderung selalu sibuk dan seringkali sulit untuk mengatur pertemuan dengan Anda.
Untuk mengecek apakah orang tersebut menggunakan foto aslinya atau tidak, Anda bisa menggunakan Google Reverse Image Search untuk melihat keaslian foto-foto yang dipajangnya. Banyak penipu yang sering menggunakan foto-foto model secara online untuk berpura-pura seolah-olah foto tersebut adalah foto mereka.
Itulah sejumlah tanda-tanda bahaya yang harus diperhatikan ketika bertemu dengan seseorang melalui aplikasi kencan online. Apabila pasangan yang Anda temui mau untuk diajak bertemu secara langsung, sebaiknya pilihlah tempat umum yang terbuka sehingga apabila terjadi sesuatu dapat dibantu orang sekitar.(*)