Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
BANTEN - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Polda Banten berhasil meringkus 7 tersangka pelaku beras oplosan. Hingga saat ini, ada 6 merek beras premium yang kedapatan dilakukan pengoplosan.
Selain pelaku mengoplos, modus lainnya adalah dengan mengganti karung beras, dari semula berkarung Bulog menjadi karung-karung bermerek beras premium. Sejumlah merek diketahui sangat familiar di pasaran.
6 merek tersebut adalah:
Dewi Sri,
PS,
Badak,
Rojo Lele,
SB, dan
PL.
Pelaku pengoplos dan pengemas ulang melakukannya dengan mengubah beras Bulog kemasan 50 kilogram dikemas ulang ke beberapa ukuran, mulai dari 5 kilogram hingga 25 kilogram.
Selanjutnya, dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi dari HET beras Bulog di Rp 9.450 per kilogram. Artinya, ada upaya mencari keuntungan pribadi.
"Bagaimana mungkin beras Bulog, mereka beli Rp 8.300 (per kilogram harga gudang), langsung diganti bajunya. Sia jual harga pasar (beras) premium rata-rata Rp 12.000 (per kilogram)," ungkapnya, ditulis Sabtu, 11 Februari 2023.
Pria yang karib disapa Buwas ini mengungkap kalau beras-beras yang kedapatan di para tersangka ini adalah beras hasil impor yang jadi penugasan Bulog di 2022. Hal ini diketahui dari label di karung beras Bulog yang tertanda negara asal.
Diketahui, beras impor Bulog yang didatangkan dari Thailan, Vietnam, Pakistan, hingga Myanmar ini dipatok seharga Rp 8.300 per kilogram di tingkat gudang. Sementara, di tingkat konsumen harganya dipatok Rp9.450 per kilogram.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menyebut kalau tindakan oengoplosan beras Bulog tak merugikan perusahaan. Tapi, tindakan ini jelas merugikan masyarakat sebagai penerima di sisi hilir.
Atas temuan Buwas dan Polda Banten, ada 7 tersangka yang dibekuk di wilayah Banten. Modusnya, dengan melakukan pengoplosan hingga pengemasan ulang beras Bulog untuk dijual dengan harga beras premium sekitar Rp 12.000 per kilogram. Padahal beras Bulog dipatok Rp 9.450 per kilogram di tingkat konsumen.
“Kalau Bulog tidak dirugikan. Karena ini kita mau menurunkan inflasi, kita menyalurkan untuk kepentingan masyarakat, tapi tidak dirasakan oleh masyarakat," ujarnya.
Diketahui, dengan harga jual beras Bulog Rp 9.450 per kilogram, disinyalir bisa mempengaruhi harga di pasaran. Sehingga bisa terjangkau oleh masyarakat.
Harga beras sendiri diketahui memiliki pengaruh dalam meningkatnya inflasi pangan. Inflasi pangan juga punya andil yang cukup besar dalam meningkatkan tingkat inflasi secara umum.
Buwas menegaskan, meski Bulog tidak rugi akibat tindakan pengoplosan itu, tapi praktik tersebut tidaklah dibenarkan.
“Pendistribusian beras oleh Bulog untuk intervensi pasar harga beras mahal sampai Rp12.000 (per kg). Sehingga tugas Bulog adalah harus melakukan operasi pasar untuk intervensi supaya harganya murah. Dan ini kalau tidak (diintervensi), akan menyumbang inflasi,” paparnya.
Lebih lanjut, Buwas menyampaikan kalau soal harga beras ini jadi perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini berkaitan dengan pengaruh harga beras ke tingkat inflasi pangan.
“Ini lah yang menjadi perhatian Bapak Presiden pada saat awal-awal di bulan Agustus sampai Desember tahun lalu. Sehingga Bulog untuk memenuhi kekurangan dari cadangan beras pemerintah harus mengimpor,” kata dia.
Informasi, di 2022 Bulog mendapat penugasan untuk melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton. Beras-beras ini didatangkan dari beberapa negara, yakni Thailand, Vietnam, Pakistan, hingga Myanmar. Targetnya, seluruhnya masih ke Indonesia pada 15 Februari 2023 mendatang.(*)