Upgrade Kapasitas Paralegal, POP TB Indonesia Gelar Pelatihan Bersama BPHN dan LBHM

2024-12-16T19:08:42.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

d54152c3-65de-49b2-9730-68814bdd89bd.jpeg

BANDARLAMPUNG - Perhimpunan Organisasi Pasien (POP) TB Indonesia menggelar Pelatihan Paralegal kepada 52 peserta yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Kegiatan pelatihan paralegal ini dihelat secara daring yang akan berlangsung selama 4 hari pada 16-20 Desember 2024.

Ketua POP TB Indonesia Budi Hermawan mengatakan, "Agenda pelatihan ini dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas dan upgrade kemampuan para paralegal komunitas TBC yang tersebar di wilayah kerja Organisasi Penyitas TBC (OPT) di Indonesia," ujarnya saat membuka acara secara daring para Senin, 16 Desember 2024.

Ketua POP TB Indonesia Budi Hermawan. Foto: Yunike Purnama/Kabarsiger

Ia melanjutkan, dengan menghadirkan para narasumber yang sudah profesional dibidangnya khususnya terkait keparalegalan dan pendampingan secara hukum dari Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) dan Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (LBHM) yang akan menyampaikan materi secara lengkap dan rinci untuk para Paralegal.

Meski digelar secara daring atau online semoga tidak menjadi halangan untuk para peserta mengikuti pelatihan ini dengan fokus sampai selesainya rangkaian agenda pelatihan.

"Harapannya setelah mengikuti seluruh agenda pelatihan paralegal, diharapkan dapat menjadi bekal dalam mengimplementasikan langsung ke wilayah kerja paralegal masing-masing seperti lebih aktif penemuan kasus, memiliki insting lebih peka apabila ada pelanggaran HAM diranah pasien atau penyintas TBC hingga memiliki mental dan kepedulian yang lebih kuat dalam pendampingan kasus yang tejadi pada pasien atau penyintas TBC,"harap Budi.

Kemudian memasuki momen akhir tahun, Budi kembali mengingatkan pentingnya memaksimalkan kinerja paralegal khususnya dalam progres penemuan dan pendampingan kasus. Perkuat kerjasama dengan LBH/OBH juga diperlukan pada setiap wilayah kerja paralegal.

Selanjutnya terkait laporan yang masuk juga tetap dipantau setiap bulannya. "Kami ingin setiap paralegal memiliki kapasitas yang baik dan terstruktur dalam penyampaian laporan, baik laporan narasi ataupun laporan kasus. Seperti arahan Bu Betty Direktur STPI untuk teruslah belajar menulis sampai jadikan menulis itu adalah cara pamer keahlian yang elegan,"ujar Budi.

Dari belajar menulis ini, paralegal bisa mulai dari saat membuat laporan narasi atau laporan kasus. Berikan experience pembaca itu masuk dalam tulisan yang ditulis. Budi melanjutkan, ini akan menjadi nilai lebih khususnya saat laporan ini menjadi salah satu bentuk pertanggung jawaban ke PR Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI.

Terakhir, Budi mengingatkan kepada teman-teman Paralegal yang berada di daerah untuk proses kerja di lapangan tidak sendiri. Karena tetap bisa komunikasi dan sinergi dengan tim  pusat paralegal POP TB dan LBH/OBH yang sudah bekerjasama. (*)